***
mendung bergayut di garis airmata
bayang-bayang redupnya mengaburkan binar sang indera
tak lama sebenarnya
saat kalimat itu terbata, "datangkah?"
sejenak bisu
lupakah dirimu, nisan tlah menjadi peraduan abadinya
tiba-tiba
belum lama
dan setelah
sebuah cincin setia menunggu di pelupuk jendela waktu
kilaunya menantang matahari
***
Jakarta -25 Mei 2015
@rahabganendra
Sumber Gambar Ilustrasi
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!