Pemandangan dari atas bukit sungguh menarik air waduk gajah Mungkur beserta barisan Karamba apung Nampak dengan jelas. Kota kecil Wonogiri terlihat juga. Angin sepoi menerpa wajah kami. Sebuah pesarean (kuburan) kecil Nampak di atas bukit, dinaungi pepohonan kamboja. Sunyi, senyap dan rindang. Tempat peristirahatan yang cocok.
[caption id="attachment_335573" align="aligncenter" width="620" caption="Pusara dan kamboja. (Foto: Ganendra)"]
[caption id="attachment_335619" align="aligncenter" width="620" caption="Air, tanah dan langit bukit. (Foto: Ganendra)"]
[caption id="attachment_335620" align="aligncenter" width="620" caption="Landasan pacu Para Layang menyisir langit. (Foto: Ganendra)"]
[caption id="attachment_335574" align="aligncenter" width="620" caption="Panorama dari atas Bukit Prampelan. (Foto: Ganendra)"]
[caption id="attachment_335575" align="aligncenter" width="620" caption="Landasan pacu Gantole dan panoramanya. (Foto: Ganendra)"]
Benar. Panorama dari atas bukit ini sangat indah. Langit terlukiskan indah di kejauhan. Biru di sepanjang batas cakrawala Nampak sebenang dengan gugusan pegunungan di kejauhan. Beruntung hari panas, tidak sedang hujan. Jadi langit terbuka seluas-luasnya menghadirkan wajah sejatinya. Antara gumpalan awan dan kapas kapas putih bergulung membentuk lukisan abstraknya. Lukisan Tuhan dengan segala maknanya. Sunyi berwibawa. Sebuah keindahan yang tak kuperoleh dari gedung-gedung tinggi di Ibukota.
Sunyi dengan tembang desau angin bukit. Berwibawa dengan atap biru yang membentang luas di paras buana. Maka eloklah damai yang terukir. Seperti keberadaan pusara yang tenang di atas Bukit Prampelan, sore itu.
[caption id="attachment_335576" align="aligncenter" width="620" caption="Lukisan langit. (Foto: Ganendra)"]
[caption id="attachment_335577" align="aligncenter" width="620" caption="Lukisan langit. (Foto: Ganendra)"]
[caption id="attachment_335579" align="aligncenter" width="620" caption="Lukisan langit senja. (Foto: Ganendra)"]