Mohon tunggu...
rafqi safrial
rafqi safrial Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

saya hobi baca buku

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dampak Buzzer pada Media Sosial terhadap Pemilu 2024

12 Februari 2024   21:37 Diperbarui: 12 Februari 2024   21:38 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://naker.news/2024/01/08/dampak-buruk-menjadi-buzzer-politik/Input sumber gambar

Seiring perkembangan zaman, teknologi semakin maju. Kemajuan teknologi  digital dapat mempermudah segala bentuk aktivitas masyarakat untuk mencari  informasi. Salah satu perkembangan yang terjadi yaitu transformasi media konvesional menjadi media online seperti media sosial. Media sosial saat ini memiliki  peranan yang sangat penting dalam membentuk, menghubungkan, serta dapat  mempengaruhi persepsi masyarakat apalagi dengan beberapa fitur dan keaneka  ragaman fasilitas serta jangkauan yang sangat luas merupakan sebuah keunggulan  dari media sosial tersebut. 

Keunggulan media sosial yang kemudian dimanfatkan serta menjadi sebuah kesempatan oleh para buzzer media sosial untuk bisa memaksimalkan peluang dalam berkampanye secara masif apalagi semasa pemilu 2024 berlangsung. Hal inilah yang menjadi kekuatan dari para buzzer tersebut untuk membentuk presepsi serta dapat menggiring opini masyarakat terhadap kandidat, isu-isu politik, bahkan dinamika politik secara keseluruhan dimana para buzzer memiliki peran penting dalam masa kampanye pemilu 2024. 

Pengaruh Buzzer Media Sosial terhadap Elektabilitas Capres dan Cawapres 

Pada masa pemilu 2024 masyarakat memiliki hak dan wewenang memilih untuk  menentukan siapa yang mereka pilih. Namun, pada dasarnya masyarakat harus bisa  mengenali serta memilah siapa calon pemimpin yang memiliki program-program serta visi-misi yang dapat dipertanggungjawabkan dan direalisasikan kedepannya.  Masyarakat dapat mengetahui hal tersebut karena kampanye-kampanye yang dilakukan oleh para paslon. 

Kampanye merupakan sebuah cara atau upaya para calon pemimpin bersama partai politiknya memperkenalkan serta mengajak para masyarakat untuk  berpartisipasi secara langsung. Salah satu strategi kampanye adalah kampanye  berbasis media sosial. Kampanye ini berfokus pada reaksi atau respon khusus  terhadap berbagai platform media sosial yang dinilai efektif pada masa kampanye  saat ini. Hal inilah yang menjadi kesempatan untuk para buzzer media sosial atau  sekolompok oknum yang memiliki peranan penting dalam membentuk persepsi 

masyarakat. 

Oleh karena itu, seringkali tim kampanye dari beberapa partai politik  menggunakan cara tersebut dengan membayar seseorang atau sebuah kelompok untuk bisa menyebarkan sebuah informasi. Unggahan atau konten-konten positif yang  tersebar terkait para capres dan cawapres diberbagai platform dibuat semenarik  mungkin agar dapat menarik perhatian masyarakat dan dapat menciptakan opini  publik yang positif dengan tujuan meningkatkan elektabilitas paslon.

Solusi Konkret mengatasi Buzzer yang bertebaran di Media Sosial pasca Pemilu 

Mudahnya mengakses serta mendapatkan sebuah informasi pada media sosial  terkadang menjadi bumerang untuk diri kita sendiri. Banyaknya fitnah, hoax, ujaran  kebencian dan sara pada media sosial sudah tidak dapat dipungkiri lagi. Oleh karena itu, kita harus bisa selektif dan melakukan verifikasi fakta dan data terhadap apa  saja informasi yang berada di sosial media, apalagi semasa pemilu saat ini. 

Strategi kampanye dengan menggunakan buzzer yang bertebaran pada platform-platform media sosial terkadang menjadi kontradiksi dan menuai kontroversi. Hal tersebut dapat menciptakan persepsi serta menggiring opini publik dengan narasi, informasi, konten, bahkan comment yang dinilai meningkatkan citra capres dan cawapres dari beberapa paslon. Namun, di sisi lain hadirnya buzzer dapat  

berperan menjadi provokator yang mengadu domba berbagai pendukung dari capres  dan cawapres lain dengan konten-konten negatif berupa fitnah dan ujaran kebencian dengan tujuan untuk menjatuhkan satu sama lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun