Aku ingin ngelancong ke tubuhmu yang sunyi;
yang tak seorang pun berani untuk meramaikannya.
Aku ingin berenang dalam binar matamu yang laut;
yang tak seorang pun dapat lepas untuk menatapnya.
Aku ingin bertamasya di mulutmu yang gunung;
yang rumit dikecup mesra oleh siapapun.
Aku ingin terbang ke kepalamu yang langit;
yang tinggi untuk dijamah apapun.
Aku ingin menetap di dadamu yang rumah;
dalam hati yang bergubuk mesra,
yang padanya aku bebas berteduh
yang padanya aku nyenyak dalam kebingaran.
Aku akan rutin untuk berkunjung padamu;
yang didalamnya tak kudapati secerca dusta selain doa
yang karenanya aku lumpuh, dan enggan untuk bersimpuh.
Kedai Artha Kuningan, 9 Juni 2021
Rafly Febriansyah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H