Malam ini aku berenang ke dalam puisimu. Yang sudah tidak terisi kata-kata asing, yang tidak lagi dijamah dengan bait-bait tajam tanpa alur.
Hanya benak
Hanya lubuk,
Dengan pilu yang tertumpuk.
Tidak ada yang diharapkan selebihnya
kecuali mengetuk diam-diam rasa sepimu,
yang telah lama aku tunggu
yang telah lapuk aku tamu
dengan rasa yang masih utuh.
Kau diamlah, kekasih
jangan ke mana-mana
aku tiba dengan segera,
dengan setangkai sajak
dan beberapa rantaian rindu
yang dulu tertutup jarak.
Jangan mandi dulu
aku perlu wajahmu yang alami
untuk aku erami.
Bekasi, 11 Januari 2020
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!