Mohon tunggu...
Rafly Febriansyah
Rafly Febriansyah Mohon Tunggu... Security - Scavenger Poem

Ada yang harus aku tuju, kemudian aku buat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Senyum Perempuan di Bangku Taman

12 September 2019   12:36 Diperbarui: 12 September 2019   12:51 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku mengulurkan tangan untuk bisa merasakan kelembutan dari dekapan jarinya, seperti teman-temannya di taman kemarin. Tetapi ia tidak menyambutnya, karena melihat tanganku berlumuran dengan oli-oli mesin. Aku lupa pas jalan ke arah kampus, vespaku ngadat untuk mencuri tepat dari telat. Aku langsung melontarkan namaku, dan katanya namaku tidak biasa- seperti perpaduan nama wanita dan pria. Lalu ia menyebut nama-nama pria dan wanita, termasuk namanya yang sama seperti nama kenanga indah.


" Sini aku bantu keluar motormu "


" Iyah silahkan, makasih sebelumnya "


" Sama-sama "

Seusai motornya keluar, giliran vespaku untuk masuk. Aku bergegas untuk memasuki ke cela parkiran bekas motornya itu, agar bisa tersambung percakapanku dengannya selanjutnya.
" Kamu pulang ke arah mana? "


" Aku pulang ke arah majalengka, rumahku pas persis dipinggir jalan leuwilaja "


" Aku dulu sering lewat sana kalo berangkat dan pulang kuliah "


Aku kira dia akan bertanya kenapa dulu lewat sana pas kuliah. Ternyata harapan buruk terlahir.


" Oh gituhh, yaudah aku pulang duluan yahh.. Makasih bantuannya "


" Iyah sama --sama. Hati hati yahh hehe"

Sejak peristiwa itu khayalanku untuk bisa akrab dengannya semakin kuat. Aku harap kejadian ini akan terulang kembali, bahkan mungkin bisa dengan keadaan yang berbeda- dengan hal apapun, yang terpenting aku bisa dekat dengannya. Minimalnya tegur sapa atau bercengkrama sedikit kata di bangku taman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun