Aku mengulurkan tangan untuk bisa merasakan kelembutan dari dekapan jarinya, seperti teman-temannya di taman kemarin. Tetapi ia tidak menyambutnya, karena melihat tanganku berlumuran dengan oli-oli mesin. Aku lupa pas jalan ke arah kampus, vespaku ngadat untuk mencuri tepat dari telat. Aku langsung melontarkan namaku, dan katanya namaku tidak biasa- seperti perpaduan nama wanita dan pria. Lalu ia menyebut nama-nama pria dan wanita, termasuk namanya yang sama seperti nama kenanga indah.
" Sini aku bantu keluar motormu "
" Iyah silahkan, makasih sebelumnya "
" Sama-sama "
Seusai motornya keluar, giliran vespaku untuk masuk. Aku bergegas untuk memasuki ke cela parkiran bekas motornya itu, agar bisa tersambung percakapanku dengannya selanjutnya.
" Kamu pulang ke arah mana? "
" Aku pulang ke arah majalengka, rumahku pas persis dipinggir jalan leuwilaja "
" Aku dulu sering lewat sana kalo berangkat dan pulang kuliah "
Aku kira dia akan bertanya kenapa dulu lewat sana pas kuliah. Ternyata harapan buruk terlahir.
" Oh gituhh, yaudah aku pulang duluan yahh.. Makasih bantuannya "
" Iyah sama --sama. Hati hati yahh hehe"
Sejak peristiwa itu khayalanku untuk bisa akrab dengannya semakin kuat. Aku harap kejadian ini akan terulang kembali, bahkan mungkin bisa dengan keadaan yang berbeda- dengan hal apapun, yang terpenting aku bisa dekat dengannya. Minimalnya tegur sapa atau bercengkrama sedikit kata di bangku taman.