Mohon tunggu...
Rafi Taufiq
Rafi Taufiq Mohon Tunggu... Mahasiswa sekaligus Pemimpin Redaksi LPM Suaka

Mahasiswa yang aktif menulis dan tergabung dalam Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Suaka sebagai Pemimpin Redaksi, aktif menulis sejak tahun 2022 dan tertarik pada isu politik, HAM, gender, pemberdayaan masyarakat, dan kesehatan mental.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Ruang Mendengar di Dusun Panteuneun

1 Agustus 2025   20:53 Diperbarui: 1 Agustus 2025   20:05 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua RW 06 menyampaikan kondisi masyarakat kepada mahasiswa KKN SISDAMAS 209 UIN Bandung. (Foto: Rakha Pangestu)

Model pengabdian yang dibangun di Dusun Panteneun ini mendapat dukungan dari berbagai unsur masyarakat, termasuk lembaga desa dan pemuda Karang Taruna. Mereka menilai pendekatan berbasis dialog seperti ini lebih membumi dan berpeluang menghasilkan program yang relevan serta berkelanjutan.

Saat Pengabdian Dimulai dengan Mendengar
Apa yang terjadi di Dusun Panteneun mungkin terlihat sederhana. Hanya sebuah forum kecil di masjid kampung. Namun dari sana, nilai penting tentang relasi sosial ditanam bahwa mendengarkan adalah langkah awal menuju perubahan yang bermakna.

Pengabdian masyarakat sejatinya bukan tentang siapa yang paling mampu memberi, tapi siapa yang bersedia mendengar lebih dulu. Dan di desa kecil di Sumedang itu, sekelompok mahasiswa memilih untuk membuka telinga sebelum menggerakkan tangan.

Pendekatan ini menjadi pengingat bahwa perubahan yang bertahan lama seringkali dimulai dari hal yang paling dasar, sebuah ruang untuk mendengar, dan kemauan untuk berjalan bersama.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun