Selamat siang temen-temen sebangsa dan setanah air...
Alkhamdulilah kali ini saya berkesempatan bisa membagi secuplik kisah saya saat menghadapi COVID-19.
Saya adalah seorang mahasiswi di salah satu perguruan tinggi di Surakarta. Saya dan keluarg saya dicoba positiv COVID-19 di penghujung tahun 2020 kemarin. Selayaknya anak milenial pada umumnya, bermain gadget adalah kegiatan harian yang juga saya lakukan. Sebelum kehebohan yang terjadi di kala itu, saya sudah kepo tentang COVID-19. Karena di beberapa media sosial dan berita-berita yang beredar sulit membedakan mana yang fakta dan hoaks. Saya sempat kebingungan, di saat mobilitas yang dibatasi dimanakah tempat yang bisa dijadikan sebagai sumber informasi yang valid?.
Tidak jarang terjadi kabar-kabar burung yang cepat sekali penyebarannya membuat pemerintah terhambat dalam penanganan pandemi ini, menjadi penyebab beberapa masyarakat mempunyai kekhawatiran yang berlebihan, yang justru bisa mengurangi daya imunnya. Bahkan menjadi bahan perselisihan di masyarakat. Di bawah ini saya bakal share tentang pengalaman saya dalam mencari informasi yang valid hanya melalui Handphone (HP) karena pandemi kita harus mengoptimalkan jaga jarak bukan? Langsung aja cekidot !
- Melalui Chatbot Whatsapp
Menurutku ini media paling mudah dan murah. Siapa sih saat ini yang tidak mempunyai aplikasi Whatsaap? Anak milenial pasti mempunyainya dong. Sejak Chatbot ini diluncurkan saya sudah sering mengecek informasi terbaru tentang COVID-19. Di chatbot itu kita bisa mendapt informasi tentang situasi COVID-19 terkini di Indonesia, pengetahuan tentang COVID-19, tentang gejalanya, cara melindungi diri kita, bahkan tentang data rumah sakit rujukan untuk pasien COVID-19 juga tersedia. Kalau mau tahu lebih lengkap tentang Chatbot ini bisa baca di artikel dengan tautan ini https://covid19.go.id/p/berita/ndonesia-gunakan-fasilitas-obrolan-elektronik-chatbot-COVID-19-melalui-whatsapp atau langsung cek di nomor ini 0811 3339 9000.
- Melalui Situs Resmi Komite Penanganan COVID-19 Dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN)
 Di dalam situs ini, pemerintah berupaya untuk memberikan edukasi mengenai COVID-19 sejelas-jelasnya. Di dalam situs ini juga dijelaskan tentang peta penyebaran COVID-19 terkini dan yang paling saya suka nih, yaitu tentang hoaks buster atau penangkal kabar bohong. Di dalam situs ini banyak kabar hoaks yang teridentifiksi beserta penjelasannnya. Sehingga masyarakat bisa nih lebih bijaksana lagi tentang bagaimana menghadapi pandemi ini. Untuk mengaksesnya langsung aja di www.covid19.go.id.
- Story Penderita COVID-19 Atau Ex COVID-19
Sedikit saya bercerita, di bulan desember lalu, salah satu gejala COVID-19 yaitu  tidak bisa membau dan tidak bisa merasa, belum tercatat sebagai menjadi gejala umum penderita COVID-19. Saat itu ada anggota keluarga saya yang tidak bisa membau dan di hari yang sama, saya melihat story di Intagram teman saya, bahwa gejala COVID-19 yang dia alami salah satunya tidak bisa membau. Langsung  waktu itu saya mengabari saudara saya untuk waspada dan jaga jarak, karena dikhawatirkan jika itu adalah COVID-19. Ternyata benar, hasil swab keluar positif. Melihat story penderita COVID-19 atau bertanya langusung ke penderitanya bisa menjadi alternatif untuk mengetahui tentang gejala yang mereka rasakan, sehingga kita bisa waspada dan berhati-hati.
Melalui beberapa website alternatif di bawah ini
Beberapa website ini saya temukan di dalam artikel situs resmi KPCPEN. Mungkin teman-teman ingin mengetahui informasi tentang COVID-19 lebih banyak dan ingin mentabayunkan (memperjelas) bisa mengecek di webseite-website di bawah ini :
- Kemkominfo: komin.fo/inihoaks
- MAFINDO: turnbackhoax.id
- Cek Fakta: cekfakta.com
- Khusus Hoaks terkait COVID-19: hoaks.infovaksin.id
Nah, itu beberapa media daring yang bisa kita gunakan untuk menyaring informasi ya teman-teman, terkhusus informasi mengenai COVID-19. Informasi valid bisa kita dapatkan walaupun hanya melalui HP, asal kita bisa kritis dalam memilah dan memilih sumber informasi. Kita sebagai generasi muda harus bisa berpikir kritis dan bijak. Jangan menjadi pasif apalagi berkontribusi dalam hal negatif. Mustahil pandemi ini bisa berakhir, jika kita tidak saling bahu-membahu menaati protokol kesehatan, membantu mereka yang kesulitan dalam pengobatan dsb. Sudah bukan saatnya saling menyalahakan, apalagi menyudutkan di media sosial. Mari bertebar informasi bermanfaat, guna berakhirnya pandemi dengan cepat. Salam sehat!
