Jika tren ini terus berkembang, bukan tidak mungkin kafe perpustakaan akan menjadi wajah baru budaya literasi, di mana membaca kembali dianggap keren, relevan, dan tentu saja... instagramable.
Lebih jauh, kafe perpustakaan bisa menjadi ruang kolaborasi lintas generasi. Bukan hanya Gen Z yang akan menikmati suasana ini, tetapi juga mahasiswa, pekerja, bahkan orang tua yang ingin menemukan kembali kebiasaan membaca dengan cara yang lebih menyenangkan.Â
Perpustakaan tak lagi berdiri sebagai menara gading yang sepi, melainkan sebagai pusat aktivitas kreatif, sosial, dan intelektual.
Pada akhirnya, literasi tidak boleh berhenti hanya karena ruangnya tidak ramah. Kita butuh terobosan yang mampu membuat membaca terasa menyenangkan kembali.Â
Kafe perpustakaan bukan hanya soal minum kopi sambil membuka buku, tetapi simbol transformasi: bahwa pengetahuan bisa dinikmati, dibagikan, dan dirayakan dalam suasana yang lebih hidup.
Jadi, bagaimana menurutmu? Apakah kamu siap mencoba pengalaman membaca di kafe perpustakaan dan ikut menjadi bagian dari wajah baru literasi generasi kita?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI