"Kalau aku tetap di zona nyaman, apakah itu salah? Apakah worth it?"
Banyak orang yang menyarankan kita untuk keluar dari zona nyaman dan jangan terlalu lama berada di sana, karena hanya akan membuat diri kita gitu gitu aja. Apakah benar? lantas bagaimana jika sebenarnya zona nyaman juga memiliki berbagai dampak positif bagi kehidupan kita?.
Apa Sebenarnya arti dari Zona nyaman?Â
Zona nyaman didefinisikan sebagai keadaan di mana seseorang merasa aman dan nyaman dalam situasi saat ini, seperti pekerjaan, lingkungan sosial, atau rutinitas harian, dengan risiko yang rendah. Konsep ini pertama kali dipopulerkan oleh Alasdair White pada 2009 dalam bukunya "From Comfort Zones to Performance Management," yang menjelaskan zona nyaman sebagai fungsi umum yang nyaman tanpa usaha maksimal, sering kali monoton dan bebas risiko. Judith Bardwick pada 1991 dalam "The Dangers of the Comfort Zone" juga mendefinisikan zona nyaman sebagai perilaku dengan ruang lingkup terbatas untuk performa stabil, yang bisa menyebabkan kebosanan.Â
Berdasarkan definisi tersebut, dapat dipahami bahwa zona nyaman adalah keadaan yang nyaman, aman, stabil dan memberikan perasaan tenang. Banyak orang yang menjadikan zona ini sebagai zona pelarian atas ketidakmauan menghadapi tantangan yang sulit sehingga memilih untuk menetap dalam zona nyaman. Mungkin ada yang pernah berpikir bahwa, "Untuk apa keluar dan mengambil jalan yang penuh risiko dan ketidakpastian?".Â
Yap, memang siapapun di dunia ini tidak suka dengan ketidakpastian dan memilih dengan ketentraman dan nyaman. Kalaupun ada, tak semua orang mampu melewati terjangan itu. Ada ahli yang berpendapat bahwa,Â
"zona nyaman sering kali menghasilkan aktivitas normal tanpa rasa takut atau risiko, tetapi juga membosankan" -Alasdair A.K. White-
Judith Bardwick menambahkan bahwa zona nyaman bisa membatasi perilaku, terutama dalam konteks kerja yang monoton. Pendapat di atas, dapat kita simpulkan bahwa zona nyaman memiliki sisi positif maupun negatif.Â
Untuk menambah pengetahuan kita, mari kita melihat pembahasan dari sudut pandang ilmiah berdasarkan penelitian mengenai zona nyaman.Â
Dr. Matthew Zawadzki dari University of California, seperti yang dikutip oleh Shape, menyebutkan bahwa stres dari zona nyaman yang berkepanjangan dapat meningkatkan detak jantung, tekanan darah, dan level hormon, berpotensi menyebabkan masalah kesehatan kronis dan kematian dini. Penelitian lain, seperti Behavioral Medicine Annual Report, mempelajari 100 orang dewasa selama tiga hari dan menemukan bahwa 34% tidak mengalami stres saat melakukan aktivitas menyenangkan, dengan detak jantung stabil dan rasa tenang selama berjam-jam, menyoroti peran hobi dalam manajemen stres.
Dari kedua penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa:
- Zona nyaman yang berkepanjangan dapat berdampak negatif pada kesehatan, terutama melalui stres yang memengaruhi kondisi fisik (seperti detak jantung dan tekanan darah) dan mental.
- Aktivitas menyenangkan atau hobi dapat membantu mengurangi stres dan menjaga kesehatan dengan memberikan efek stabilisasi pada tubuh dan pikiran.
- Oleh karena itu, keseimbangan antara zona nyaman dan aktivitas yang menyenangkan atau menantang sangat penting untuk mendukung kesehatan secara keseluruhan.
Lalu, Worth It Kah Menetap di Zona Nyaman?
Jawabannya bergantung pada satu hal: Apakah kamu bahagia dan merasa bertumbuh di dalamnya?
Jika iya, maka tak ada salahnya bertahan sementara. Tapi jika:
Setiap hari terasa hampa,
Kamu merasa terjebak, bukan menetap,
Kamu tahu bahwa ada potensi besar dalam dirimu yang tidak pernah diberi ruang untuk tumbuh...
Maka itu pertanda bahwa zona nyaman ini sudah berubah menjadi zona stagnan.
Dan tinggal terlalu lama di tempat yang tak lagi menumbuhkan, bisa membuat kita mati perlahan bukan secara fisik, tapi secara mimpi.
Sebab, Zona Nyaman Adalah Tempat Istirahat, Bukan Tempat TinggalÂ
Cobalah lihat zona nyaman seperti berhenti di rest area saat perjalanan jauh.
Kita bisa duduk, minum kopi, mengisi energi. Tapi kamu tahu, tujuanmu belum di situ.
Cepat atau lambat, kamu perlu kembali berkendara---walau capek, walau tak tahu pasti apa yang menunggu di jalan berikutnya.
Karena hidup bukan tentang aman terus-menerus, tapi tentang bertumbuh perlahan dengan keberanian.
Kesimpulan
Menetap di zona nyaman bisa jadi worth it, jika kamu memilihnya secara sadar, bukan karena takut bergerak. Tapi jika hatimu terus merasa ada sesuatu yang belum tuntas, mungkin sudah saatnya kamu mengambil satu langkah kecil keluar.
Bukan untuk meninggalkan rasa aman sepenuhnya, tapi untuk memberi ruang pada dirimu yang ingin tumbuh.
Berani tak harus besar. Kadang cukup satu langkah saja, tapi konsisten.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI