Dari kedua penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa:
- Zona nyaman yang berkepanjangan dapat berdampak negatif pada kesehatan, terutama melalui stres yang memengaruhi kondisi fisik (seperti detak jantung dan tekanan darah) dan mental.
- Aktivitas menyenangkan atau hobi dapat membantu mengurangi stres dan menjaga kesehatan dengan memberikan efek stabilisasi pada tubuh dan pikiran.
- Oleh karena itu, keseimbangan antara zona nyaman dan aktivitas yang menyenangkan atau menantang sangat penting untuk mendukung kesehatan secara keseluruhan.
Lalu, Worth It Kah Menetap di Zona Nyaman?
Jawabannya bergantung pada satu hal: Apakah kamu bahagia dan merasa bertumbuh di dalamnya?
Jika iya, maka tak ada salahnya bertahan sementara. Tapi jika:
-
Setiap hari terasa hampa,
Kamu merasa terjebak, bukan menetap,
Kamu tahu bahwa ada potensi besar dalam dirimu yang tidak pernah diberi ruang untuk tumbuh...
Maka itu pertanda bahwa zona nyaman ini sudah berubah menjadi zona stagnan.
Dan tinggal terlalu lama di tempat yang tak lagi menumbuhkan, bisa membuat kita mati perlahan bukan secara fisik, tapi secara mimpi.
Sebab, Zona Nyaman Adalah Tempat Istirahat, Bukan Tempat TinggalÂ
Cobalah lihat zona nyaman seperti berhenti di rest area saat perjalanan jauh.
Kita bisa duduk, minum kopi, mengisi energi. Tapi kamu tahu, tujuanmu belum di situ.
Cepat atau lambat, kamu perlu kembali berkendara---walau capek, walau tak tahu pasti apa yang menunggu di jalan berikutnya.
Karena hidup bukan tentang aman terus-menerus, tapi tentang bertumbuh perlahan dengan keberanian.
Kesimpulan
Menetap di zona nyaman bisa jadi worth it, jika kamu memilihnya secara sadar, bukan karena takut bergerak. Tapi jika hatimu terus merasa ada sesuatu yang belum tuntas, mungkin sudah saatnya kamu mengambil satu langkah kecil keluar.
Bukan untuk meninggalkan rasa aman sepenuhnya, tapi untuk memberi ruang pada dirimu yang ingin tumbuh.