Mohon tunggu...
rafi
rafi Mohon Tunggu... mahasiswa

sarjana

Selanjutnya

Tutup

Nature

Sebuah Pengabdian dari Timur Djawa Dwipa untuk Surga Kecil di Panglungan.

16 September 2025   08:13 Diperbarui: 16 September 2025   08:13 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aksi Sobat Bumi Universitas Airlangga: Bumiku Asri, Pangan Berdikari (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Jombang, 6 September 2025 – Di hamparan hijau Wonosalam yang dikenal dengan hawa sejuk dan lanskap perbukitan yang asri, gema kepedulian terhadap bumi berpadu dengan tekad memperkuat ketahanan pangan. Pada hari Sabtu, Penerima Beasiswa Pertamina Sobat Bumi (PFS) 11 Universitas Airlangga melaksanakan kegiatan bertajuk Aksi Sobat Bumi: Bumiku Asri, Pangan Berdikari di Dusun Panglungan, Desa Panglungan, Kecamatan Wonosalam, Jombang.

Kegiatan ini menjadi ruang temu antara mahasiswa dan masyarakat desa untuk bergerak bersama demi tujuan mulia, menjaga bumi sekaligus menghadirkan pangan yang mudah diakses, sehat, dan berkelanjutan. Sebanyak 30 warga desa turut serta dalam rangkaian aksi yang dirancang tidak hanya sebagai kegiatan sesaat, melainkan sebagai model kolaborasi berkelanjutan.

Menanam Harapan di Setiap Pohon. Suasana kebersamaan pagi itu dimulai dengan penanaman 100 pohon. Sebanyak 50 pohon angsana dan trembesi dipilih sebagai peneduh alami dan penyerap karbon, sedangkan 50 bibit hortikultura ditanam untuk menopang ketersediaan pangan lokal. Setiap bibit yang masuk ke dalam tanah bukan sekadar pohon, melainkan simbol harapan udara yang lebih bersih, tanah yang lebih lestari, serta desa yang lebih sejahtera.

Warga bersama mahasiswa menutup lubang-lubang tanah dengan semangat yang sama, menyadari bahwa menjaga bumi bukan hanya tugas generasi muda, tetapi juga amanah kolektif. Reboisasi ini menjadi langkah nyata menghadapi ancaman perubahan iklim, sekaligus menjaga warisan alam Wonosalam yang dikenal sebagai salah satu paru-paru hijau di Kabupaten Jombang.

Pangan Berdikari Melalui Budikdamber. Selain reboisasi, Aksi Sobat Bumi juga menghadirkan inovasi sederhana dan berdampak besar, yaitu budidaya ikan dalam ember (budikdamber). Tim Sobat Bumi Universitas Airlangga memberikan 15 paket budikdamber lele, satu kolam lele berukuran 1,5 x 1,5 meter, serta bibit kangkung hidroponik budikdamber kepada warga. Konsep ini diperkenalkan sebagai solusi nyata agar masyarakat memiliki akses pangan bergizi tinggi dengan biaya terjangkau. Kolaborasi antara ikan lele dan kangkung hidroponik memungkinkan warga memperoleh sumber protein hewani dan sayuran segar secara bersamaan. Dengan sistem ini, pangan tidak lagi bergantung sepenuhnya pada pasar, melainkan bisa diproduksi mandiri di halaman rumah masing-masing.

Kepala Dusun Panglungan, Sunar, mengungkapkan rasa syukur atas program ini, “Kami sangat terbantu dengan adanya program ini. Pohon-pohon yang ditanam akan memberi udara sejuk dan budikdamber lele bisa jadi tambahan pangan untuk keluarga kami tanpa biaya besar. Ini bukan hanya bantuan, tapi ilmu dan harapan baru bagi desa kami.”

Filosofi Bumiku Asri, Pangan Berdikari. Tema yang diusung, Bumiku Asri, Pangan Berdikari, mencerminkan filosofi mendalam. “Bumiku Asri” adalah komitmen menjaga keseimbangan alam, sementara “Pangan Berdikari” menekankan pentingnya masyarakat berdaya memenuhi kebutuhan dasar tanpa harus sepenuhnya bergantung pada pihak luar. Dengan demikian, aksi ini bukan hanya sebatas penghijauan atau distribusi bibit, tetapi juga gerakan menuju kedaulatan lingkungan dan pangan desa.

Kontribusi untuk SDGs dan Generasi Mendatang. Kegiatan ini selaras dengan upaya pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 2 "Desa Tanpa Kelaparan," SDG 13 "Penanganan Perubahan Iklim," serta SDG 15 "Ekosistem Daratan." Melalui langkah kecil di Panglungan, Penerima Beasiswa Pertamina Sobat Bumi Universitas Airlangga menunjukkan bahwa komitmen terhadap bumi dan kesejahteraan masyarakat dapat diwujudkan dengan aksi nyata. Lebih dari sekadar program kerja, aksi ini adalah bukti bagaimana penerima Beasiswa Sobat Bumi menjadi motor penggerak perubahan. Dengan ilmu pengetahuan yang dimiliki, mahasiswa tidak hanya menjadi akademisi, tetapi juga agen transformasi sosial yang menghadirkan solusi untuk tantangan global: krisis iklim dan ketahanan pangan.

Dari Wonosalam untuk Indonesia. Pada akhirnya, Aksi Sobat Bumi bertemakan Bumiku Asri, Pangan Berdikari meninggalkan pesan kuat. Dari desa kecil di Wonosalam, lahir contoh bahwa keberpihakan pada bumi bisa berjalan beriringan dengan upaya memberdayakan manusia. Gerakan ini mengingatkan bahwa masa depan Indonesia ada di tangan generasi muda yang mau turun langsung, menanam, berbagi, dan membangun bersama.

Bumi yang asri adalah warisan, pangan berdikari adalah kekuatan, dan dari Wonosalam, semangat itu menyala untuk Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun