Mohon tunggu...
Raffa Ramadhina
Raffa Ramadhina Mohon Tunggu... Mahasiswa - universitas mercu buana
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Raffa ramadhina, NIM : 44522010082 , DOSEN Apollo, prof. Dr,M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Komunikasi Efektif Model Martin Buber

23 September 2022   12:56 Diperbarui: 23 September 2022   13:36 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

I-Thou juga tidak sama dengan I-It karena
I-Thou selalu mempunyai kemampuan untuk menguasai benda-benda. Bagi Buber, hidup manusia terbagi atas dua provinsi atau 2 wilayah yang sangat besar  serta sangat berpengaruh pada hidup manusia, yakni institusi dan  perasaan.Buber membedakan institusi dan  perasaan. Perasaan serta institusi merupakan istilah dan  kata yang tidak selaras namun memiliki relasi satu sama lain seperti manusia memiliki relasi terhadap insan yang lain. pada korelasi yang dibangun melalui perjumpaan antara aku  dan  engkau , dikatakan oleh Buber bahwa engkau tampil di hadapanku sebagai sesuatu yang tidak aku  cari dan  engkau  tampil bagi saya sebagai rahmat ("the You encounters me by grace---it cannot be found by seeing"),22 serta kamu pun tak mungkin mencari saya.

Martin buber membandingkan serta membedakan korelasi personal I-It  dengan hubungan personal I-Thou serta I-You. pada pada dasarnya, makna yang terkandung pada pernyataan Buber merupakan bahwa ketika kita berhadapan dengan orang lain berdasarkan hubungan I-It, kita menjadikan orang tersebut sebagai objek. Buber beropini bahwa yang lebih manusiawi serta posisi yang lebih dapat dibenarkan secara moral ialah menghadapi seseorang dari sudut pandang I-Thou. Bila dihubungkan dalam keperawatan hubungan yg paling baik dipergunakan pada pasien dan  perawat yakni mengunakan I-Thou. hubungan seperti itu, setiap orang mengakui sesamanya sebagai makhluk yang humanis, serta mereka saling membuka diri, bahkan kelebihan dan  kekurangannya sekalipun

Walaupun Buber mencita-citakan rekanan manusia yang timbal balik , tetapi relasi itu kadang-kadang musnah sebab kekerasan, kebencian, kejahatan dan  pembunuhan. Cara untuk mengatasinya adalah balik  menyadari bahwa empiris terdalam hidup insan adalah perjumpaan.

LATAR BELAKANG MARTIN BUBER

Martin buber adalah seseorang filsuf Jerman kelahiran Austria yang lahir di Wina pada tahun 8 Februari 1878.  yang terkenal dengan filsafat dialognya, sebuah pemikiran eksistensialisme yg berpusat pada pembedaan antara relasi aku -Itu serta saya-kamu. Buber ialah keturunan eksklusif berasal rabbi abad ke-16, Meir ben Isaac Katzenellenbogen,  Sepupunya artinya wirausahawati kosmetik Helena Rubinstein. Karl Marx sang filsuf ialah galat satu saudara. Buber mulai membaca Immanuel Kant, Sren Kierkegaard, dan  Friedrich Nietzsche.[4] Kierkegaard serta Nietzsche khususnya menginspirasi dia buat melanjutkan studinya pada filsafat.

Latar belakang Martin Buber sebagai seseorang keturunan yahudi, yang harus melewati masa perang global kedua, mempengaruhi pemikiran filosofisnya terhadap bagaimana korelasi relasi yang dialami manusia terjadi.

ia mulai belajar filsafat di Universitas Wina, kemudian meneruskan studinya di Leipzig, berlin, Basel dan  Zurich, Akhirnya ia meraih gelar "doktor filsafat" di universitas di Wina. pada tahun 1923 ia diangkat menjadi profesor luar biasa pada Universitas Frankfurt untuk mengajar filsafat kepercayaan  dan  etika Yahudi. bersama sahabatnya, Franz Rosenzweig, beliau mulai suatu terjemahan alkitab Yahudi Perjanjian usang dalam bahasa Jerman.

dari tahun 1896 hingga 1900 beliau belajar filsafat dan  sejarah seni di universitas Wina, Leipzig, Berlin, serta Zrich. beliau awal aktif pada gerakan Zionis, terutama dalam aspek budaya dan  kepercayaan , serta di tahun 1901 dia diangkat menjadi editor jurnal Zionis Die Welt. dari tahun 1924 hingga 1933 Buber merupakan profesor filsafat kepercayaan  serta etika Yahudi di Frankfurt-am-MainUniversity, satu-satunya koordinator agama Yahudi pada universitas Jerman mana pun.

Buber tertarik dengan ajaran hasidisme, Hasidisme adalah ajaran keagamaan yang terbaik. Hasidisme adalah suatu komunitas yang hidup sesuai iman, bukan komunitas monastic yang hidup eksklusif, terpisah dari global. Ketertarikannya di ajaran Hasidisme menggerakkan Buber untuk menerjemahkan hikayat-hikayat Hasidisme ke dalam bahasa Jerman serta membukukannya. Alhasil, diterbitkanlah buku: The Tales of Rabbi Nachman (1906), The Legend of the Baal-Shem (1908), The Great Maggid (1922), The Hidden Light (1924), Tales of the Hasidim (1928),Gog and Magog (1940), Teaching of the Prophets (1942), dan  karyabesarnya, Moses (1944).

di bulan April 1965, Buber menjalani operasi sebab terpeleset dikamar tidurnya dan  kakinya patah. setelah itu kondisinya memburuk, sebagai akibatnya pada 13 Juni 1965, dia tewas di Yerusalem pada pukul 10:45 pagi, ia menghembuskan nafasnya yg terakhir didampingi oleh anak-anak, cucu dan  delapan cicitnya disamping tempat tidurnya.

berikut penghargaan yang di raih Martin Buber

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun