Mohon tunggu...
Raffa Ramadhina
Raffa Ramadhina Mohon Tunggu... Mahasiswa - universitas mercu buana
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Raffa ramadhina, NIM : 44522010082 , DOSEN Apollo, prof. Dr,M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Komunikasi Efektif Model Martin Buber

23 September 2022   12:56 Diperbarui: 23 September 2022   13:36 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Berasumsi bahwa pada antara dua pihak telah terdapat kepercayaan  sehingga terdapat kecendrungan untuk saling mengungkapkan berbagai berita lain di luar informasi tentang peran sosial tersebut. Jadi memulai memasukkan informasi yang bersifat pribadi atau aspek lain diri kita pada orang lain.

Komunikasi I-IT

Komunikasi ini terjadi dimana kita memperakukan orang lain sangat impersonal, hampir menjadi objek, interaksi ini hanya sebagai keperluan semata.

"manusia mempunyai dua relasi yang mendasar berbe-da: pada satu pihak relasi dengan benda-benda serta pada lain pi-hak relasi dengan sesama insan serta Allah. relasi yg pertama disebut Ich-Es (I-It), serta relasi yang kedua diberi nama Ich-Du (I-Thou). pada bahasa Indonesia barangkali dapat dikatakan aku -Itu serta saya-engkau . Buber mengata-kan bahwa sebab 2 rekanan ini "saya" sendiri bersifat dwi-ganda, karena "saya" yg berhubungan dengan "Itu" berla-inan dengan "saya" yg berhubungan menggunakan "kamu". tetapi biarpun relasi-relasi mampu berbeda, tetapi "aku " tak pernah tanpa rekanan; "aku " tak pernah artinya suatu "aku " yg terisolasi" (Bertens, 2002: 180).

Pola korelasi aku -Itu yg diterapkan dalam hubungan sesama manusia tidak akan pernah tumbuh perasaan cinta sesama. yang terdapat adalah subjek-objek atau hubungan antara pemilik benda menggunakan benda miliknya. Padahal seharusnya disadarai bahwa aku  sebagai saya karena kamu, bukan sebab Itu. Hal ini implisit makna bahwa manusia saling membutuhkan.relasi aku -kamu hanya bisa terealisasi Jika pada dalamnya terdapat cinta kasih

Why ? Mengapa martin bubber membentuk teori

Martin Buber mempercayai, bahwa relasi I -- Thou adalah relasi yang mutual serta merupakan puncak  relasi yang harus ditempuh manusia untuk mencapai eksistensinya. I -- Thou mengijinkan tak hanya kita secara satu arah memandang yang lain tetapi juga menerima yang lain untuk membuktikan beingnya terhadap kita.
di tahun 1923 ia menulis Ich und Du (I and Thou), sebuah buku yang sangat terkenal serta mempengaruhi dunia pemikiran Barat, Yahudi dan Kristen. beserta dengan Joseph Wittig, seorang teolog Katolik,serta Viktor von Weisacher, dokter dan  psikoterapis Kristen, beliau menjadi editor jurnal Die Kretur (1926-1930). Jurnal ini diterbitkan dengan tujuan membahas masalah-masalah pendidikan serta sosial yang berkaitan dengan tiga kepercayaan (Yahudi, Katolik dan  Kristen).

How? Bagaimana konsep relasi manusia sesuai pemikiran martin buber

I - it

Dasar asal dunia aku  dan  sesuatu atau I--It, tampak pada pernyataan Buber: "The Basic word I-It can never be spoken with one's whole being."12 Benda-benda di sekitar kita disebut tidak dapat berbicara pada manusia yang sedang berelasi dengan benda-benda tersebut. Buber mengatakan: "And in all the seriousness of truth, listen: without It a human being cannot live. But whoever lives only with that is not human."13 dengan kata lain, kehadiran benda-benda yang ada di sekitar kita, memungkinkan kita lebih lancar dalam menjalani hidup. pada titik ini, benda pun memiliki kontribusi yang berarti pada hidup manusia

I - thou

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun