Saya pun tak habis pikir dengan skema wisata seperti in. Bahkan bukan hanya tempat obat-obatan saja. Di hari berikutnya, kami dibawa mengunjungi tempat batu giok. Modusnya juga hampir sama, namun kali ini sang 'pemilik' toko langsung menemui kami dengan semringah. Ia bercerita panjang lebar tentang usahanya membangun bisnis isi sembari diselingi keinginannya untuk mengunjungi Indonesia. Tutur katanya amat lembut hingga beberapa dari rombongan kami terpengaruh. Alhasil, beberapa giok berhasil dibawa pulang dengan harga yang beragam hingga empat ratus yuan!Â
giok-5af42dd5ab12ae59a64880a4.jpg
giok2-5af42fbbcf01b413756d3343.jpg
Lain giok, lain pula tempat terakhir yang kami kunjungi. Jadwal pesawat yang mepet tidak menghalangi ketua tur kami untuk membuat kami singgah ke toko 'langganan': toko sutera. Dengan waktu yang sedikit, kami diajak untuk melihat proses pembuatan kain sutera. Ujung-ujungnya, kami diminta membeli sarung bantal hingga bed cover. Lagi-lagi, seorang dari rombongan kami membeli bantal yang telah di-press sedemikian rupa agar bisa masuk bagasi.
sutera-5af430ce5e1373325c260972.jpg
'Scam' terselubung pun berhenti ketika jadwal mengunjungi kami telah usai di hari ketiga. Bagi saya sendiri, modus seperti ini sudah banyak saya baca di artikel-artikel perjalanan. Namun, umumnya di Asia Tenggara. Mengalaminya langsung di negeri Tiongkok mau tidak meu membuka mata saya bahwa sebesar apapun negaranya, modus-modus seperti ini akan selalu ada. Tinggal kita yang pandai-pandai untuk memilah dan mengatakan tidak. Jika tidak bisa dihindari, sebisa mungkin kita menahan diri. Tidak lucu bukan uang habis karena membeli barang tak murah di sini?
P.S Saat mengunjungi tempat-tempat ini, pengunjung tidak diperbolehkan mengambil gambar. Gambar-gambar ini diambil dengan diam-diam.