Mohon tunggu...
Raden Ainul Yakin
Raden Ainul Yakin Mohon Tunggu... Sejarawan - Sejarawan

Hal Yang Aku Tahu Dari Diriku, Adalah Aku Tidak Tahu Apa-apa. (Pembelajar)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Literasi Digital, Upaya Membangun Kesadaran Milenial

11 November 2019   09:14 Diperbarui: 11 November 2019   22:27 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memanfaatkan tekhnologi digital sebagai alat untuk memantik kecerdasan bukan justru dimanfaatkan oleh tekhnologi digital.

Literasi adalah istilah umum yang merujuk kepada keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Menanamkan budaya literasi sejak dini merupakan upaya pembekalan nilai-nilai pendidikan pada diri anak seiring pertumbuhan mental, fisik, dan psikisnya, upaya tersebut diharapkan dapat menciptakan kualitas untuk berkembang, mengasah kecerdasan, mempersiapkan kemandirian berpikir dalam menghadapi persoalan, baik dari lingkungan pergaulan maupun kritis (filter) atas keragaman informasi di jejaring sosial.

dokpri
dokpri
Mengkorelasikan penggunaan digital dan aktifitas literasi bukanlah hal yang baru, tetapi menghimpun kedalam satu wadah komunitas adalah alternatif yang dirasa cukup efektif untuk menanamkan budaya literasi, kegiatan ini tidak hanya melibatkan individu dan komunitas untuk terlibat aktif, melainkan juga lingkungan. Penggunaan internet dan jejaring media terhadap penulisan dan penyebaran informasi adalah upaya membalikkan paradigma. Meminjam istilah ekonomi, paradigma yang dimaksud adalah dari konsumtif menjadi produktif (menulis).

Digital literasi adalah membangun pembiasaan membaca, menciptakan lingkungan belajar yang sederhana, perlahan-lahan pelaksanaannya diarahkan pada penelusuran bahan belajar dari internet dan jejaring sosial yang nantinya akan mengarah pada buku sebagai sumber acuan ilmu. Memanfaatkan internet sebagai media untuk mengumpulkan literatur secara acak atau kepustakaan, hal yang juga bagian dari literasi yaitu artikel, karya ilmiah, berita media online dijadikan sebagai sarana membaca, menelaah, berdiskusi mengutarakan pendapat (gagasan) sampai pada tahap menuliskan.

Kegiatan pendampingan belajar tersebut adalah pemanfaatan internet kearah yang tepat guna, agar tercapainya pembelajaran yang terstruktur. Penggunaan jejaring media sosial oleh masing-masing akun pelajar adalah rangkaian akhir untuk mengedukasi lingkungannya melalui aplikasi digital, artinya setelah penulisan menjadi tahap akhir kegiatan belajar melalui pemanfaatan internet, maka tulisan tersebut diharapkan untuk menyebar kepada khalayak rame (publik) melalui facebook, instagram, blog website, dan sebagainya, jika sepotong informasi dapat menggiring dan membentuk opini publik, bagaimana dengan kekuatan digital yang mengkampanyekan budaya literasi ? Eesensi kehadiran tekhnologi digital adalah memberikan akses prkatis untuk mengefisensi waktu manusia, secara universal memudahkan kebutuhan informasi, dan pemenuhan hiburan yang secukupnya.

Semoga,

Oleh: R.a.y

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun