Membangun pusat pengumpulan dan pemilahan sampah skala kecil di pulau-pulau dan kota pesisir
Mengintegrasikan pendidikan lingkungan ke dalam kurikulum sekolah
Mendukung UMKM yang mengubah limbah plastik menjadi produk kerajinan atau bahan bangunan
Mengembangkan pembangkit energi dari sampah skala mikro
Mendorong pengembangan plastik ramah lingkungan dari singkong, rumput laut, atau serat pisang
Mewajibkan industri untuk bertanggung jawab atas kemasan yang mereka hasilkan (EPR)
Langkah-langkah ini tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga membuka lapangan kerja baru, mendukung pariwisata berkelanjutan, dan meningkatkan kesehatan masyarakat di wilayah pesisir.
Penutup: Semangat Swedia, Solusi Indonesia
Swedia membuktikan bahwa perubahan berkelanjutan bisa terjadi jika ada sinergi antara kebijakan, pendidikan, dan budaya masyarakat. Indonesia bisa dan harus menemukan jalannya sendiri. Solusi hijau versi Indonesia perlu dimulai dari komunitas, sekolah, dan desa-desa.
Laut tidak menunggu. Alam tidak menunggu.
Saatnya kita juga tidak menunda.
Tentang Penulis: