Mohon tunggu...
RACHID LIBOURKI
RACHID LIBOURKI Mohon Tunggu... Diploma Energi Terbarukan ,S1 Matematika .

S1 Matematika, dengan latar belakang akademik sebelumnya di bidang efisiensi energi bangunan dan teknologi energi terbarukan. Saya telah mengikuti pelatihan praktis dalam sistem energi surya dan angin. Minat saya berfokus pada keberlanjutan, inovasi, dan penerapan pendekatan matematis dalam solusi energi masa kini.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Apakah Model Daur Ulang Sampah di Swedia Bisa Menjadi Solusi Krisis Plastik di Indonesia ?

29 Juni 2025   12:29 Diperbarui: 29 Juni 2025   12:29 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Swedish Plastic Recycling, Fasilitas Site Zero, melalui svenskplastatervinning.se 
Swedish Plastic Recycling, Fasilitas Site Zero, melalui svenskplastatervinning.se 

Mengapa Indonesia Masih Tertinggal?

Meskipun memiliki kekayaan laut dan sumber daya yang besar, realita di lapangan masih memprihatinkan:

  • Produksi sampah plastik lebih dari 3,9 juta ton per tahun

  • Lebih dari 1 juta ton bocor ke laut setiap tahunnya

  • Tingkat daur ulang masih rendah, hanya sekitar 10--15%

  • Infrastruktur pengumpulan dan pemilahan sampah masih lemah

  • Kesadaran masyarakat terhadap isu ini belum merata

Photo courtesy of ProjectSTOP and BorealisAG, bagian dari program waste management di Banyuwangi, Jawa Timur 
Photo courtesy of ProjectSTOP and BorealisAG, bagian dari program waste management di Banyuwangi, Jawa Timur 

Bisa kah Kita Menyalin Model Swedia?

Tidak bisa disalin langsung, tapi prinsip dasarnya bisa diadaptasi sesuai dengan kondisi lokal di Indonesia. Beberapa langkah yang dapat diambil:

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Nature Selengkapnya
    Lihat Nature Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun