Mohon tunggu...
Rabbani Mikhail Othman
Rabbani Mikhail Othman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Jakarta

Nama saya adalah Rabbani Mikhail Othman. Orang-orang memanggil saya Othman. Saya lahir pada bulan Agustus tahun 2004. Saya tinggal di Cibinong, Bogor, bersama dengan orang tua saya. Saya adalah anak pertama dari 3 bersaudara. Saat ini, saya sedang belajar di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Saya belajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Jurusan Perbankan Syariah. Tujuan saya untuk berkuliah di Jurusan Perbankan Syariah adalah saya ingin mempelajari Ilmu Ekonomi. Saya memiliki banyak hobi, salah satunya hobi saya adalah menulis, karena dengan menulis saya bisa membuka pikiran saya dan bisa banyak belajar dari menulis. Saya suka menulis cerpen dan puisi. Selain menulis, hobi lain saya adalah saya suka membaca. Biasanya saya membaca komik ataupun novel, dari situlah saya memiliki inspirasi untuk membuat tulisan saya sendiri. Hobi lainnya adalah saya suka menggambar karena dengan menggambar bisa membuka imajinasi kita lebih jauh. Hobi lainnya adalah saya sangat suka bermain basket karena bermain basket bisa mengeluarkan keringat dan membuat tubuh saya menjadi sehat dan bugar. Saya juga suka bermain game, game yang saya mainkan antara lain adalah FIFA Mobile dan Mobile Legends. Saya harap semoga kedepannya saya selalu diberikan kesehatan agar saya bisa menggapai cita-cita saya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tips Memiliki Akhlak yang Mulia

10 Juli 2023   10:47 Diperbarui: 10 Juli 2023   10:48 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhlak memiliki peranan yang sangat penting pada diri manusia, manusia terlahir dengan fitrah yang suci, lingkunganlah yang kemudian mengarahkan manusia menjadi manusia yang berakhlak baik atau berakhlak buruk. Oleh karena itu, ilmu Akhlak dapat mengarahkan manusia untuk berbuat baik untuk dirinya, bermasyarakat, yang diperlukan oleh semua manusia agar hidupnya dalam masyarakat selalu tenang,aman dan tentram (Mahmud, 2019).

Adapun cara untuk memiliki akhlak yang baik pertama ialah memiliki rasa rendah diri, karena dengan rendah diri tersebut kita bisa melihat bahwa semua orang lebih baik dari kita dan kita bisa belajar dari mereka. Rendah diri juga menjauhkan diri kita dari sifat sombong yang mana itu merupakan akhlak yang buruk. Dengan rendah hati juga kita bisa selalu berbuat baik pada sesama manusia. Salah satu contohnya adalah 'ketika kita bertemu orang yang lebih tua dari kita, kita berpikir dia lebih baik dari saya, karena dia beriman lebih dahulu daripada saya, lalu jika kita bertemu orang yang lebih muda dari kita, kita berpikir dia lebih baik dari saya karena saya lebih dulu berbuat dosa daripada dia.'

Berikutnya adalah pengaruh dari orang tua, karena dari orang tua bisa membentuk akhlak anak yang baik. Jika kedua orang tua berakhlak buruk, maka anak bisa mengikuti akhlak dari orang tua yang buruk. Salah satu contohnya adalah dengan mengajak anak ke masjid, mengajarkan anak untuk mengaji, atau memasukkan anak ke pesantren untuk menimba ilmu agama.

Yang ketiga adalah dengan belajar. Entah itu belajar di pesantren, sekolah, ataupun di pengajian. Karena dengan belajar, kita juga bisa membentuk akhlak yang baik. Dalam lingkungan belajar memang ada orang yang memiliki akhlak baik dan buruk. Kita bisa menghindari orang yang berakhlak buruk dan mendekati orang yang berakhlak baik karena memang lingkungan itu penting. Biasanya di sekolah juga kita belajar bagaimana untuk berakhlak yang baik pada orang lain.


Berikutnya adalah sebisa mungkin kita harus menghindari perilaku yang buruk. Karena jika kita berperilaku yang buruk bisa jadi kebiasaan bagi kita dan akhirnya kita tidak bisa berperilaku yang baik. Contohnya seperti tidak menghina satu sama lain, tidak serakah, dan tidak mencelakai orang lain.

Selain beberapa hal yang sudah disebutkan di atas, ada beberapa cara lagi untuk memiliki akhlak yang baik dan menjalani keseharian sesuai syariat. Seperti bersikap sabar, ikhlas, dan bersyukur atas apapun yang kita dapat dari Allah. Ketiga hal tersebut bukan hal yang mudah dilakukan karena kita sebagai manusia pun sering melewatkan ketiga hal tersebut.

Sabar, syukur, dan ikhlas merupakan tiga kata yang ringkas dan ringan diucapkan, tetapi berat dipraktikan. Ketiganya adalah bagian dari ajaran Islam yang penting. Ketiganya merupakan akhlak agung dari Rasulullah SAW. Ketiganya merupakan bukti keimanan seseorang. Ketiganya merupakan 'senjata ampuh' dalam menghadapi lika-liku kehidupan (Syarbini & Haryadi, 2010).

Yang pertama adalah sabar, sabar artinya adalah menahan atau mencegah dari segi bahasa. Kalau istilah, sabar adalah menahan diri dari emosi. Sabar merupakan hal yang cukup sulit dilakukan oleh orang-orang, karena banyak dari orang-orang yang tidak bisa menahan kesabarannya ketika sedang emosi.

Sabar memiliki banyak sekali keutamaan. Seperti hidupnya menjadi berkah, mendapatkan rahmat dari Allah, dibuatkan surga oleh Allah khusus untuk orang-orang yang senantiasa bersabar ketika mendapatkan cobaan. Ketika kita mendapatkan cobaan, ada baiknya kita untuk selalu sabar seberat apapun cobaan yang diberikan Allah.

Yang kedua, adalah ikhlas. Dalam KBBI ikhlas berarti tulus hati. Dalam Islam, ikhlas adalah kita melakukan sesuatu dengan tulus untuk mendekatkan diri kita pada Allah. Ikhlas harus ditanamkan di dalam hidup kita. Karena dengan ikhlas kita akan mendapatkan lebih banyak kebaikan, lalu hati kita bisa menerima dengan mudah walaupun terasa berat awalnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun