Mohon tunggu...
r. t.  mangangue
r. t. mangangue Mohon Tunggu... Dosen - Peduli terhadap permasalahan yang dialami masyarakat yang dicurangi, , dibully, dibodohi, dll.

Penggemar berat catur, penulis, ghost writer, pengajar, dan pecinta sastra Dapat dihubungi di alamat email: r_mangangue@yahoo.com. Facebook: richard mangangue. Tinggal di Manado.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi Akan Memperkuat KPK atau Memperlemah dan Bahkan Menewaskannya?

15 September 2019   13:35 Diperbarui: 15 September 2019   13:40 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bila diibaratkan revisi UU KPK pertandingan sepakbola, saat ini merupakan injury time.  Tinggal sedikit waktu lagi kita akan mengetahui apakah benar KPK akan mati atau KPK akan lebih garang. Kita tinggal menunggu peluit yang akan ditiup Jokowi sebagai pengadil pertandingan. Apakah beliau akan mendukung KPK atau justru membiarkannya mati secara perlahan-lahan.

Saya sangat mengagumi Jokowi. Karenanya dalam 2 kali pelaksanaan pilpres, saya memilihnya sebagai orang nomor 1 di negeri ini.  Lawan-lawan Jokowi sangat sulit mencari titik lemah Jokowi. Dia sangat antikorupsi. Anak-anaknya tidak terjun kedalam dunia politik. Padahal biasanya anak-anak orang berkuasa itu memanfaatkan pengaruh orangtuanya atau ayahnya untuk memegang jabatan penting di partai. Atau memanfaatkan pengaruh orangtuanya dalam pilkada sehingga bisa menjadi Gubernur atau Bupati/Walikota. Dan itu dianggap hal yang wajar-wajar saja di negeri ini.

Anak-anak orang berkuasa juga memanfaatkan pengaruh orangtuanya sehingga bisa memperoleh proyek ini dan proyek itu. Nah, biasanya, hal ini bisa dimanfaatkan para lawan politiknya untuk menghantam sang orangtua atau ayahnya dengan mencari titik lemah dari anaknya. Namun, untuk Jokowi, mau cari titik lemah dari anak-anaknya juga susahnya setengah mati, karena mereka tidak mau terlibat dengan hal-hal yang bisa menjadi senjata buat para lawan politik Jokowi untuk membuatnya babak belur.

Itulah kehebatannya Jokowi. Saat pilpres 2014 Jokowi menggaungkan janjinya untuk menguatkan KPK yang disampaikan Jokowi dalam Nawacita pada saat kampanye pilpres 2014 silam. Hal ini  benar-benar membuat saya kagum terhadapnya.

Namun, dengan adanya kesepakatan pemerintah dan DPR merevisi UU Nomor 30 tahun 2002 tentang KPK, banyak pihak yang mengkritik keras kesepakatan itu. Mereka menilai revisi UU tentang KPK itu bukan untuk menguatkan, tetapi sebaliknya melemahkan.

Meskipun banyak pihak menyerang Jokowi, saya tetap percaya bahwa Jokowi punya maksud baik, Jokowi satu sosok yang sangat antikorupsi. Apakah dia masih konsisten dengan sikap antikorupsinya, atau justru sudah mulai luntur karena akan memasuki periode kedua kepresidenannya yang tidak perlu lagi membangun citra sebagaimana pada periode pertama.

Kita tunggu saja keputusan Jokowi. Kita lihat, apakah Jokowi masih konsisten dengan semangatnya mula-mula saat pertama kali menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia? Kalau dia masih konsisten berarti dia akan menolak revisi UU KPK. Atau kalaupun dia setuju dengan revisi itu, hal-hal yang memperkuat kewenangan KPK-lah yang tersurat dalam UU tentang KPK itu.

Kalau justru hal sebaliknya yang terjadi, berarti kekaguman saya terhadap Jokowi akan meluntur. Perlahan-lahan dia akan terus meluntur, dan akhirnya kekaguman itu pun akan habis. Dan dapat disimpulkan sesudahnya, bahwa saya sudah tidak mengagumi Jokowi lagi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun