Mohon tunggu...
Gading Cempaka
Gading Cempaka Mohon Tunggu... Guru - Gading Cempaka adalah nama salah satu tokoh atau karakter dalam legenda yang berasal dari daerah Bengkulu.

Menulis📝, adalah seni menuangkan isi hati ke dalam rangkaian kata-kata yang saling terhubung menjadi untaian cerita yang sarat dengan makna💞😍

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Aib di Ramadhan Terakhir

14 Juni 2018   20:27 Diperbarui: 14 Juni 2018   20:39 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www. hipwee.com/perempuan yang sedang menangis.

"Kamu tahu, semua tetangga pasti melihat perbuatanmu itu. Dan apa kata orang-orang nantinya.  Bikin malu dan aib".

Terdengar suara Rika membela diri dan menjelaskan, namun Sang Kaji merah besar, dan berujar kasar. "Kamu tahu kalau saya sakit. Panas telinga saya mendengar ucapan dan tangisanmu. Silahkan pergi!!"

Rika menangis...namun putra mahkota justru membela sang ayah...

Padahal, kalau saya sih, Rika biasa seperti itu, apalagi mereka tinggal di kota besar. Mandiri itu penting. Dan gak ada tetangga yang akan berpikiran bahwa itu aib kalau di kota besar. Capek deh...ngurusin orang lain.

Lama kudengar Rika nangis terisak. Sang putra mahkota bersuara, dan meminta Rika meminta maaf dengan ayahnya.

Sebagai tetangga, saya cuma merasa, tak pantas rasanya Rika diperlakukan seperti itu. Namun entahlah, masing-masing keluarga punya cara tersendiri dalam mengatasi setiap masalah dalam hidup.

Haji Harun dulunya memang galak, namun tak seemosi sekarang, semenjak sakit dan terkena struk, emosinya semakin tak terkendali, cepat tersinggung

Pagi ini, aku datang ke rumah mereka. Sekedar menyapa, dan berpamitan karena kebetulan akan mudik ke rumah mertua juga. Aduuuh, jadi sugesti nih, keingat kejadian yang menimpa Mba Rika.

Mba Rika tetap tersenyum, meski terpaksa. Masih jelas terlihat lelah di wajahnya. Sisa-sisa menangis semalam masih ada. Mata yang bengkak dan sembab. Entah apa yang ia pikirkan, andai saja bukan karena menghargai haji Harun dan keluarga,  mungkin ia sudah kabur dan pulang ke orang tuanya. Walau bagaimanapun tak pantas kata-kata seperti itu terucap, apalagi ka;au mengingat status yang disandangnya.

Semoga, romadhan kali ini membawa keberkahan, aamiin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun