Mohon tunggu...
R.Aditya Krisna
R.Aditya Krisna Mohon Tunggu... -

Hidup itu tindakan,,, Berguna,,, Air itu pemikiran sedangkan Api nafas mandiri,,, Kebudayaan Bangsaku lebih besar dari yang kau bayangkan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ajal Memang Tuli

29 Desember 2013   23:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:22 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

AJAL MEMANG TULI

Bahasaku tak tertebak kalam

Dalam malam

Kuukir asing terpinggirkan

Wahai duka

Peluk daku


Cekik uratku

Maka aku tertawa

Memang itu semestinya

Jalan-jalan gelap merayap

Kupanggil tangis-tangis

Kuteriak

Lantang nan garang

Merobek pekat rasa

Masihkah kau tuli

Atau memang kau mayat-mayat berdiri

Sungguh baumu parfum mahal

Diantara daftar ajal

SURAT UNTUK TEMAN

Padamu kawan

Kusampaikan salam

Semoga dari harap

Agar ingat

Tentang aku, kau, dan dia

Bercumbu pada waktu

Ragam jenis kenangan

Genggam saja, jangan lepas lagi

Tak lelah aku kenang

Tak bosan

Kawan

Kutulis sepenggal daya

Mungkin akan lapuk

Dari rentanya hubungan nanti

Pada kenyataan hidup

Jalan memang masing-masing

Semua sekedar selera

Semua sekedar pilihan

Doaku untuk malam

Sebuah surat yang tak sampai

SLG/2013

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun