AJAL MEMANG TULI
Bahasaku tak tertebak kalam
Dalam malam
Kuukir asing terpinggirkan
Wahai duka
Peluk daku
Cekik uratku
Maka aku tertawa
Memang itu semestinya
Jalan-jalan gelap merayap
Kupanggil tangis-tangis
Kuteriak
Lantang nan garang
Merobek pekat rasa
Masihkah kau tuli
Atau memang kau mayat-mayat berdiri
Sungguh baumu parfum mahal
Diantara daftar ajal
SURAT UNTUK TEMAN
Padamu kawan
Kusampaikan salam
Semoga dari harap
Agar ingat
Tentang aku, kau, dan dia
Bercumbu pada waktu
Ragam jenis kenangan
Genggam saja, jangan lepas lagi
Tak lelah aku kenang
Tak bosan
Kawan
Kutulis sepenggal daya
Mungkin akan lapuk
Dari rentanya hubungan nanti
Pada kenyataan hidup
Jalan memang masing-masing
Semua sekedar selera
Semua sekedar pilihan
Doaku untuk malam
Sebuah surat yang tak sampai
SLG/2013