Mohon tunggu...
Rizqy Langodai
Rizqy Langodai Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya adalah salah satu mahasiswa universitas Tazkia hobi saya adalah bermain bola

Selanjutnya

Tutup

Financial

Literasi Keuangan Kunci Bertahan di Era Konsumtif

15 Oktober 2025   22:06 Diperbarui: 15 Oktober 2025   22:06 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

"Kita bukan sekadar mengatur uang, tapi mengatur hidup kita.

Di antara gemerlapnya promo daring, iklan paylater yang "menggiurkan", dan kemudahan kredit digital kita sering terlena bahwa hidup ini soal konsumsi. Tapi di balik semua itu, muncul persoalan krusial: bagaimana kita mempertahankan stabilitas finansial pribadi di tengah derasnya arus konsumtif?

Konsumsi Tanpa Batas: Ancaman Tersembunyi

Teknologi keuangan (fintech) membawa banyak kemudahan: akses belanja online, sistem cicilan instan, hingga aplikasi kredit digital yang hanya butuh ponsel. Tapi kenyataannya, kemudahan itu juga menyimpan jebakan

Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2024, lebih dari 55% pengguna paylater di Indonesia berasal dari generasi Z dan milenial --- dan hampir separuhnya pernah menunggak minimal satu kali. Pola ini memperlihatkan bahwa banyak orang memanfaatkan layanan keuangan tanpa memahami risiko di baliknya.

Apa yang tampak "murah dan praktis" seringkali berubah menjadi beban ketika bunga tinggi atau denda keterlambatan muncul. Akhirnya, alih-alih melakukan investasi atau menabung, banyak orang justru terjebak siklus konsumsi dan utang.

Rendahnya Literasi Keuangan: Penyebab Kunci

Salah satu akar masalah yang paling mendasar adalah rendahnya literasi keuangan. Survei Literasi dan Inklusi Keuangan (OJK, 2023) mencatat bahwa tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia baru mencapai 49,6%. Artinya, meski banyak orang memiliki akses ke produk keuangan, tidak sedikit yang tidak memahami cara mengelolanya.

Tidak cukup hanya tahu produk tabungan atau investasi saja --- pengelolaan utang, pengelolaan risiko (melalui asuransi), serta pemahaman kebijakan keuangan juga termasuk bagian penting dari literasi keuangan.

Ketika literasi minim, kita rentan terombang-ambing oleh tren keuangan instan, mudah percaya pada iklan "modal kecil untung besar," dan melewatkan aspek penting pengamanan finansial. Tanpa pijakan teori dan pemahaman yang kuat, keputusan finansial bisa berdampak jangka panjang yang merugikan.

Membangun Kebiasaan Keuangan Sehat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun