Mohon tunggu...
Qurrotul Ayun
Qurrotul Ayun Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian - Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendampingan Inovasi Kreatif Usaha Konveksi di Desa Bangsalsari, Jember

31 Agustus 2021   16:29 Diperbarui: 31 Agustus 2021   16:41 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desa Bangsalsari merupakan  salah satu desa yang terletak di Kabupaten Jember -- Jawa Timur, dengan lahan pertanian yang cukup luas dan subur. Hal tersebut menyababkan sebagian besar warga desanya berprofesi sebagai petani. Namun,  tidak sedikit penduduk yang menekuni pekerjaan atau mengembangkan usaha di bidang perdagangan dan/atau jasa sebagai sumber penghasilan. 

Beberapa usaha dan jasa  yang terdapat di Desa Bangsalsari diantaranya adalah: (a) industri tahu dan tempe, (b) produksi berondong dan bipang, (c) pengolahan tepung sagu, (d) produksi frozen food, (e) pembenihan ikan, (f) produksi tusuk sate, dan (g) penjahit atau konveksi. Produk yang dihasilkan oleh usaha konveksi di Desa Bangsalsari kurang inovatif dan kreatif. Pemasaran produk juga masih dilakukan secara konvensional, atau pelaku usaha belum mengenal sistem pemasaran online (digital marketing).

  • Identifikasi Permasalahan

Selama pandemi Covid-19, usaha konveksi mengalami penurunan jumlah penjualan. Salah satu usaha konveksi di Desa Bangsalsari mencoba untuk membuat masker kain selama pandemi, akan tetapi peminatnya tidak terlalu tinggi. Hal tersebut dikarenakan masker kain yang di produksi kurang menarik minat pembeli. Desain masker kain kurang inovatif dan kreatif. Sistem pemasaran yang dilakukan juga masih konvensional, sehingga pelaku usaha merasa cara tersebut kurang maksimal sihingga omset penjualan menurun lumayan drastis.

Dalam rangka kegiatan KKN Back to Village di desa Bangsalsari ini, ditetapkan program mengajak (mengisisiasi) pelaku usaha konveksi melakukan perbaikan produk sesuai minat pasar dan  'inovasi kreatif berbasiskan digital marketing', yaitu mulai merambah pemasaran dengan menggunakan (memanfaatkan) media sosial atau marketplace.

  • Program Kerja (Proker) KKN Back to Village

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk Kuliah Kerja Nyata (KKN) Back to Village di Desa Bangsalsari, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember ini, dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus 2021 -- 9 September 2021. Metode pelaksanaan yang digunakan untuk mencapai tujuan yang diharapkan adalah dengan melakukan pembimbingan perbaikan desain produk sesuai minat pasar dan trend, serta pelatihan optimalisasi bisnis online secara kreatif di media sosial Facebook, WhatsApp, dan marketplace Shopee.

Pelatihan dan pendampingan dilakukan secara langsung kepada sasaran dengan melakukan pemaparan, diantaranya tentang desain masker kain yang banyak diminati pasar dan cara berbisnis online secara kreatif di masa pandemi Covid-19. Pendampingan juga dilakukan secara langsung kepada sasaran dalam proses pembuatan produk kreatif, inovatif, serta diminati pasar. Hal ini dilakukan agar sasaran mengerti akan pentingnya sebuah produk yang diminati pasar. Adanya inovasi kreatif yang diberikan ini diharapkan dapat membantu usaha konveksi tersebut dalam mengembangkan dan mengoptimalisasi bisnisnya secara offline maupun online seperti media sosial Facebook, WhatsApp, dan marketplace Shopee.

  • Kegiatan Pelatihan Kepada Sasaran KKN Back to Village 3

Berdasarkan hasil diskusi, usaha konveksi di Desa Bangsalsari kurang mengerti cara menghasilkan produk masker kain yang banyak diminati pasar dan kurang memahami strategi pemasaran produk secara online di masa pandemi ini. Hal tersebut menyebabkan usaha konveksi mengalami penurunan omset lumayan drastis. Kurangnya pemahaman mengenai digital marketing, branding, dan creative content merupakan penyebab usaha konveksi ini cukup kesulitan menghadapi dampak dari pandemi Covid-19. Untuk mempermudah dalam membantu dan melaksanakan program kerja, maka disusunlah materi yang akan dijadikan sarana pelatihan kepada sasaran.

Pada minggu ke-2 (minggu ke dua) dilakukan kegiatan pemaparan materi pelatihan kepada sasaran dengan 2 (dua) topik penting. Materi pelatihan topik pertama berisi penjelasan mengenai cara inovatif yang dapat dilakukan untuk mengetahui trend masker kain yang banyak diminati konsumen. Materi pelatihan ke dua menjelaskan mengenai inovasi kreatif pemasaran masker kain dengan menerapkan digital marketing. Pada kegiatan pemaparan materi pelatihan ke dua, sasaran mendapat materi tentang media sosial, marketplace, dan cara berbisnis pada platform tersebut sehingga jangkauan pasar dapat lebih luas.

Materi pelatihan pertama dapat dipahami dengan mudah oleh sasaran. Isi materi sangat membantu sasaran untuk mengatahui bagaimana cara membuat masker kain yang nantinya akan banyak diminati pasar. Sasaran juga memberikan respon yang sangat baik karena mendapatkan gambaran baru untuk mengembangkan usahanya. Pemaparan materi pelatihan ke dua cukup dipahami oleh sasaran, akan tetapi terdapat kendala pada point penggunaan marketplace untuk pemasaran produk. Sasaran masih kurang familiar dengan tampilan marketplace sehingga membutuhkan waktu untuk memahami hal tersebut. Akan tetapi, sasaran merasa sangat terbantu dengan adanya pelatihan materi ke dua tersebut. Sasaran menjadi lebih mengerti mengenai pemasaran produk di media online. Pelaku usaha konveksi yakin bahwa kegiatan pelatihan tersebut nantinya akan membawa dampak positif bagi perkembangan usahanya. 

Kegiatan Pendampingan Kepada Sasaran KKN Back to Village

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun