Mohon tunggu...
Balqis Nurjannah Cristiyowati
Balqis Nurjannah Cristiyowati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Man Shabara Zhafira

Selanjutnya

Tutup

Financial

Digitalisasi dalam Peningkatan Literasi Keuanga Syariah di Indonesia

20 Oktober 2021   10:35 Diperbarui: 20 Oktober 2021   10:58 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Surabaya – Literasi keuangan konvensional masih lebih unggul dibandingkan dengan literasi keuangan syariah di Indonesia, sebagaimana pada laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2019 menyebutkan bahwa pertumbuhan keuangan syariah meningkat dari angka 8,1 persen pada tahun 2018 menjadi berada pada angka 8,93 persen. Sedangkan peningkatan literasi keuagan konvensional mampu meningkat lebih signifikan dari 29,5 persen pada 2018 menjadi 37,72 persen pada 2019. Padahal keuangan syariah di Indonesia ini telah mengalami pertumbuhan yang cukup serta memiliki potensi yang cukup besar dengan penduduk yang mayoritas beragama Muslim.

Sementara itu, Bank Indonesia memberikan data terbaru yang menunjukkan sebanyak 16,2 persen masyarakat masuk dalam kategori well literate, 27,2 persen diantaranya suffient literate, 32,5 persen less literate, dan 24,1 persen masuk dalam katagori not literate.

Menurut Tirta Sagara selaku Anggota Dewan Komisioner OJK, rendahnya tingkat literasi keuangan syariah di Indonesia ini berkaitan dengan generasi milenial serta generasi Z yang menganggap bahwa keuangan syariah hanya diperuntukkan bagi orang tua yang beragama Islam. Padahal pada dasarnya keuangan syariah ialah keuangan universal yang dapat digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat di Indonesia.

“Pada dasarnya perbedaan keuangan syariah dan konvensional itu bukanlah pada hasil akhirnya melainkan pada proses yang sesuai dengan syariat Islam. Untuk menggenjot akselerasi keuangan syariah, Kami merasa perlu agar kaum milenial yang dengan background secara umum yang lebih tinggi perlu meningkatkan literasi keuangan syariahnya,” pungkasnya.

Oleh sebab itu, PT Bank Muamalat Indonesia dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sepakat akan membuat terobosan untuk meningkatkan literasi keuangan khususnya keuangan syariah dengan menggunakan pendekatan multimedia dan digital. Hal ini sebagaimana yang dituturkan oleh Direktur Utama Bank Muamalat Achmad K. Permana yang mengatakan langkah sinergi tersebut merupakan upaya dalam mengedukasi masyarakat sekaligus menumbuhkan ekonomi syariah di Indonesia.

“Kami ingin menumbuhkan literasi dengan konten yang inovatif dalam membahas ekonomi dan keuangan syariah secara mudah dan juga dapat menambah khazanah bahan bacaan di Taman Baca Masyarakat (TBM) yang tersebar di Indonesia,” kata Direktur Eksekutif Muamalat Institute Anton Hendrianto pada kesempatan yang sama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun