Mohon tunggu...
Qowatin Nuril Qolifah
Qowatin Nuril Qolifah Mohon Tunggu... Guru - Guru PAUD

Saya seorang pendidik PAUD di lembaga TKIT AL USWAH di bawah naungan Yayasan Pesantren Islam AL USWAH. Hobi saya browsing internet tentang segala hal (pendidikan, resep, berita dan lain-lain). Konten-konten saya akan berisi tentang pendidikan dan keindahan Alam.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practice: Permainan membuat buku

10 Desember 2022   14:15 Diperbarui: 10 Desember 2022   14:23 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice)  Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

"Meningkatkan ketertarikan (aspek perkembangan bahasa) peserta didik dengan buku TK B2/ Andalusia di TKIT AL USWAH Singosari Malang Jawa Timur"

Sebagian besar peserta didik TK B2/ Andalusia di TKIT AL USWAH tahun ajaran 2022-2023 kurang tertarik dengan buku.

Kondisi yang melatar belakangi:

  • Buku yang tersedia di kelas kurang beragam
  • Orang tua tidak terbiasa membacakan buku
  • Peserta didik lebih tertarik gadget daripada buku
  • Harga buku bergambar/pop art/berwarna warni relatif lebih mahal
  • Pendidik saat membacakan buku, belum:
  • Menggunakan intonasi yang membuat peserta didik tertarik
  • Menirukan suara karakter dalam cerita
  • Menunjukkan ekspresi bervariasi
  • Mendramatisasi cerita dalam buku

Kelima poin di atas menjadi latar belakang munculnya masalah kurang tertariknya peserta didik dengan buku. Hal ini terlihat saat istirahat atau bermain bebas peserta didik yang tertarik dengan buku hanya 2-3 peserta didik (buku terjangkau/ buku diletakkan setinggi peserta didik). Model pembelajaran abad 21 belum diimplementasikan secara maksimal di kelas.

Pentingnya praktik ini dibagikan:

Praktik pembelajaran ini sebagai referensi rekan sejawat yang mengalami permasalahan yang sama di kelas. Permainan membuat buku dapat meningkatkan ketertarikan peserta didik dengan buku karena peserta didik bebas menuangkan ide atau gagasannya untuk membuat dan menghias buku.

Peran dan tanggung jawab pendidik dalam praktik

Pendidik memfasilitasi dan menstimulasi peserta didik untuk meningkatkan ketertarikan peserta didik terhadap buku dengan merancang pembelajaran, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran. Pendidik berperan menyiapkan alat dan bahan untuk kegiatan pembelajaran, mengarahkan dan tidak membatasi ide peserta didik saat kegiatan membuat buku. Pendidik melakukan proses pembelajaran inovatif sesuai rancangan pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dan melakukan refleksi.

Tantangan:

  • Pengkondisikan peserta didik khususnya peserta didik berkebutuhan khusus
  • Pemilihan model pembelajaran yang sesuai
  • Membangun kolaborasi setiap kelompok karena merupakan pengalaman pertama dan masih bersifat egosentris
  • Pemilihan kegiatan yang dirancang
  • Kemampuan pendidik menahan diri untuk membantu dan mengintervensi kegiatan bermain membangun peserta didik
  • Penggunaan teknologi dalam pembelajaran

Pihak yang terlibat:

  • Kepala sekolah (memberikan ijin terlaksananya praktik pembelajaran inovatif)
  • Pendidik (melaksanakan praktik pembelajaran inovatif)
  • Peserta didik (sasaran pelaksanaan praktik pembelajaran)
  • Rekan sejawat (memberi masukan untuk pelaksanaan praktik pembelajaran inovatif)
  • Orang tua/ wali murid (mendukung pelaksanaan praktik pembelajaran inovatif di kelas)
  • Perekam video (mengkondisikan perangkat yang digunakan untuk gmeet dan merekam video pembelajaran)

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan:

  • Melakukan koordinasi dengan kepala sekolah, pendidik/rekan sejawat
  • Mengkaji literatur
  • Melakukan wawancara pada orang tua/ wali murid
  • Menentukan solusi untuk menyelesaikan permasalahan
  • Membuat rancangan pembelajaran dan merancang waktu pelaksanaan

Strategi yang digunakan

  • Model pembelajaran: PBL dan PjBL
  • Peserta didik menganalisis peristiwa yang terjadi pada video yang ditayangkan. Peserta didik berdiskusi untuk memecahkan masalah. Peserta didik melakukan proyek dengan membuat buku. Menurut Basyiroh (2017), pembelajaran membaca dan menulis pada anak usia dini dilakukan dengan bermain. Prinsip belajar seraya bermain atau bermain seraya belajar tidak boleh hilang pada pembelajaran di PAUD, khususnya pada pembelajaran literasi. Program pengembangan kemampuan literasi telah dilakukan dengan baik, yaitu dengan bermain kartu, bermain sedotan, bermain kubus, bermain kotak rahasia, berburu kata dan menempel huruf.
  • Media: Laptop, video, gambar untuk isi buku
  • Pendekatan: saintifik dan TPACK
  • Tehnik penilaian: cek lis, hasil karya dan catatan anekdot

Prosesnya:

Pembelajaran menggunakan kombinasi model PBL dan PjBL. Problem Based Learning adalah model pembelajaran yang bercirikan permasalahan nyata sebagai konteks untuk para peserta didik belajar berpikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah serta memperoleh pengetahuan (Duch, 1995 dalam Aris Shoimin, 2014). Project Based Learning adalah model pembelajaran yang memberi kesempatan kepada pendidik untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja projek (Made Wena). Kegiatan meliputi rutinitas, pijakan sebelum main, pijakan saat main, pijakan setelah main.

Sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi:

Visi, misi satuan pendidikan

Program satuan pendidikan

Kurikulum

Kepemimpinan

Kualitas pendidik

Kualitas peserta didik

Orang tua/wali

Sarana dan prasarana

Penataan lingkungan main

Media pembelajaran

Dampak dari aksi:

  • Perubahan perilaku peserta didik, terutama sikap sosial: membangun kolaborasi dengan kerjasama, termotivasi karena antusias dan semangat dalam kegiatan pembelajaran, percaya diri dan aktif berdiskusi.
  • Pengetahuan dan keterampilan: peserta didik menunjukkan peningkatan dalam kemampuan bahasanya (literasi)

Hasil:

Efektif, karena penilaian menunjukkan hasilnya baik dan tujuan pembelajaran tercapai atau sudah muncul

Respon dengan strategi yang dilakukan:

Kepala sekolah, pendidik/rekan sejawat, orang tua/wali murid mendukung aksi yang dilakukan, karena pembelajaran yang dilakukan lebih inovatif, menarik dan bermakna bagi peserta didik. Peserta didik antusias dan aktif dalam pembelajaran karena sebelumnya kegiatan bersifat instruktif. Pembelajaran didesain lebih terbuka dan beragam tidak seragam.

Faktor keberhasilan:

Kemampuan pendidik dalam merancang, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran dan bantuan pihak terkait (dosen pembimbing, guru pamong, kepala sekolah, rekan sejawat, wali murid, perekam video).

Faktor ketidakberhasilan:

Manajemen waktu dan pemilihan kegiatan yang kurang tepat. Pada aksi yang pertama peserta didik menggunting gambar untuk isi buku sesuai pola bentuk tidak beraturan, peserta didik membutuhkan waktu lebih lama. Pada aksi perbaikan, gambar dirancang dalam kotak, sehingga memudahkan peserta didik menggunting dan menyelesaikan proyeknya.

Pembelajaran dari proses:

  • Sebagai pendidik maka perlu terus mencoba hal baru dan tidak merasa nyaman berada di zona aman
  • Sebagai pendidik profesional selalu bertransformasi dan berkarya untuk peserta didik
  • Sebagai pendidik patutlah tidak terlalu percaya diri namun juga tidak terlalu pesimis
  • Sebagai pendidik penting untuk kreatif dan selalu berinovasi
  • Jadilah pendidik yang memesona bagi peserta didik

Sumber Rujukan

Basyiroh. 2017. Diakses dari http://www.e-journal.stkipsiliwangi.ac.id/index.php/tunas-siliwangi/article/viewFile/646/476

Duch. 1995. https://www.silabus.web.id/problem-based-learning/

Made Wena. 2022. https://www.quipper.com/id/blog/info-guru/project-based-learning/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun