Mohon tunggu...
QOIS AL CHOIR
QOIS AL CHOIR Mohon Tunggu... Guru - KEPALA SEKOLAH DI TK MODERN AL-RIFA'IE

Traveling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Media Boneka Jari dalam Kegiatan Bercerita untuk Meningkatkan Kemampuan Menyimak Anak

29 November 2022   08:19 Diperbarui: 29 November 2022   08:38 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Refleksi digunakan untuk mengetahui keberhasilan tindakan yang telah dilakukan pada siklus II. Refleksi dilakukan oleh guru kelompok A2 dan peneliti menemukan bahwa ada beberapa yang dipaparkkan yaitu peneliti dan guru sudah merencanakan pembelajaran dengan merancang (RPPH) siklus II dengan baik. Pelaksanaan pembelajaran dengan kegiatan bercerita sangat baik, kegiatan terlaksana dengan kondusif dan menarik perhatian anak-anak untuk mengikuti kegiatan dengan baik. Semua anak merasa sangat senang dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan anak-anak melaksanakan semua kegiatan dengan baik. Hasil penerapan media boneka jari dalam kegiatan bercerita dapat meningkatkan kemampuan menyimak dengan anak dapat menjawab pertanyaan sederhana, anak dapat mengingat petunjuk dan pesan yang sederhana, anak dapat mengembangkan waktu perhatian yang amat panjang terhadap cerita. Hal ini juga terkait dengan KD 3.10 dan 4.10 yang berkembang secara optimal.

Pada siklus II dilakukan 1 pertemuan, karena keberhasilan pelaksanakan tindakan sudah tercapai, hal ini terbukti dengan hampir seluruh anak kelompok A2 mencapai kemampuan menyimak anak. Berdasarkan hal tersebut, penelitian dalam rangka penerapan media boneka jari dalam kegiatan bercerita untuk meningkatkan kemampuan menyimak anak pada kelompok A2 di TK PKK Bandulan Malang dihentikan dan dinyatakan selesai pada siklus II pertemuan pertama.

Penerapan media boneka jari dalam kegiatan bercerita dilaksanakan melalui tindakan pembelajaran guru, meliputi penyediaan lingkungan, tangkapan guru atas ekspresi anak, pemberian respon terhadap perilaku anak, pemberian stimulasi belajar berdasrkan respon anak, pemberian bantuan bimbingan belajar, negosiasi pemahaman anak, penguatan atas ekspresi atau pengkomunikasian perolehan belajar, ajakan untuk meninjau ulang perolehan belajar. Tindakan pembelajaran tersebut sesuai dengan pendapat Tumardi dan Shopingi (2013: 145). Proses pelaksanaan penerapan media boneka jari dalam kegiatan bercerita untuk meningkatkan kemampuan menyimak anak pada kelompok A2 TK PKK Bandulan Malang sudah diterapkan dengan baik sesuai dengan langkah-langkah pelaksanaan bercerita yang dikemukakan oleh Dhieni, dkk (2011:6.52).

Tindakan pembelajaran yang dilakukan guru melalui media boneka jari dalam kegiatan bercerita dapat meningkatkan kemampuan menyimak anak sesuai dengan KD 3.10 dan 4.10. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Tarigan (2015: 37-59)  yang menyataan bahwa jenis kegiatan menyimak estetis atau apresiatif fase terakhir dan juga termasuk ke dalam menyimak secara kebetulan dan ekstensif dilakukan dengan cara bercerita. Meskipun  penerapan media boneka jari dapat meningkatkan kemampuan menyimak anak sesuai dengan KD 3.10 dan 4,10, namun  pada pelaksanaanya terdapat  satu anak yang belum mampu mencapai kemampuan menyimak secara optimal. Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti kepada guru, subjek penelitian yang belum mencapai tersebut memiliki ciri-ciri gangguan dalam psikologis anak yaitu keegoisan dan asyiknya terhadap minat pribadi. Hal tersebut didukung dengan teori Tarigan (2015: 106-115) yang menyatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi perhatian menyimak adalah faktor psikologis. Hal ini nampak pada kegiatan bercerita anak tersebut tidak dapat memusatkan perhatian yang amat panjang. Anak tersebut asyik bermain permainan yang dibawanya. Sering anak berjalan-jalan untuk mengganggu teman disekelilingnya. Guru terus menerus menegur dan memotivasi anak tersebut, tapi anak tidak menghiraukan teguran dan motivasi guru.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Proses pelaksanaan penerapan media boneka jari dalam kegiatan bercerita dilaksanakan dengan langkah-langkah anak memperhatikan guru menyiapkan alat peraga yang diperlukan, anak mengatur posisi tempat duduknya, anak memperhatikan guru ketika sedang menunjukkan alat peraga yang telah disiapkan dan menyebutkan nama dan tokoh-tokoh dalam cerita, guru menyebutkan judul cerita, anak mendengarkan guru bercerita dengan melaksanakan dialog atau percakapan antar boneka, sambil bercerita guru menggerakkan boneka jari secara bergantian sesuai isi cerita, setelah selesai bercerita guru memperhatikan kembali seluruh boneka jarinya secara bergantian, anak diberi kesempatan memberikan kesimpulan isi cerita, guru melengkapi kesimpulan isi cerita. Hal tersebut berkaitan dengan tindakan pembelajaran dengan penyediaan lingkungan, tangkapan guru atas ekspresi anak, pemberian respon terhadap perilaku anak, pemberian stimulasi belajar berdasrkan respon anak, pemberian bantuan bimbingan belajar, negosiasi pemahaman anak, penguatan atas ekspresi atau pengkomunikasian perolehan belajar, ajakan untuk meninjau ulang perolehan belajar.

Penerapan media boneka jari dalam kegiatan bercerita dapat meningkatkan kemampuan menyimak anak sesuai dengan KD 3.10 dan 4.10. Hal tersebut didukung dengan hasil penelitian yang menunjukan bahwa anak dapat menjawab pertanyaan sederhana pada pratindakan dua anak dan pada siklus I meningkat menjadi sepuluh anak kemudian meningkat lagi menjadi  tujuh belas anak pada siklus II. Selain itu, pada mengingat  petunjuk-petunjuk dan pesan-pesan yang sederhana pada pratindakan  empat anak dan pada siklu I meningkat menjadi sepuluh anak kemudian  meningkat lagi menjadi tujuh belas anak pada siklus II.  Hal yang sama  terjadi pada mengembangkan waktu perhatian yang amat panjang terhadap cerita pada pratindakan  satu anak  dan pada siklus I meningkat menjadi sepuluh anak kemudian meningkat lagi menjadi delapan belas anak pada siklus II.

Saran 

  • Berdasarkan temuan dan hasil penelitian yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, berikut saran yang diharapkan dapat menjadi rekomendasi dalam upaya  pengembangan media boneka jari dalam kegiatan bercerita pada kelompok A2 usia 4-5 tahun. (1)bagi guru sebaiknya memperbaiki tindakan pembelajaran yang menjadi temuan negatif dari penelitian ini, yaitu dengan melihat kondisi psikologis anak dalam kemampuan menyimak anak. (2) bagi peneliti selanjutnya dapat menggunakan media boneka jari dengan capaian belajar hasil peningkatan lainnya yang berbeda dalam kompetensi dasar yang ada pada kurikulum yang berlaku.
  • DAFTAR RUJUKAN

Degeng, I Nyoman Sudana. 1989. Ilmu Pengajaran Taksonomi Variable. Jakarta: Depdikbud.

Dhieni, Nurbiana, dkk. 2011. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun