Mohon tunggu...
Qois AlHaqqi
Qois AlHaqqi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang Mahasiswa Teknik Sipil yang sedang berusaha memaknai setiap arti kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Warna Kata Sikap Bijaksana

5 Januari 2023   00:09 Diperbarui: 5 Januari 2023   00:21 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Halo semua, semoga pada baik baik saja. 

Masih inget sekarang tanggal berapa? sip, berarti siap buat baca, hehe.

Tulisan ini berupa review singkat dari buku "Bicara itu Ada Seninya". Berikut ada beberapa poin yang bakal aku jabarin dan semoga bisa dipahami baik buat para pembaca :) tanpa panjang lebar, let's kita ngobrolin ke poin poin pembahasannya yang menarik dari buku ini.

1. Lupa Lawan Bicara

Apa sih yang dimaksud lupa lawan bicara? yang dimaksud adalah sering banget ketika kita berkomunikasi dengan orang lain, apalagi yang sedang membangun hubungan dari pertemuan awal, salah satu dari mereka bisa jadi memang asik buat di ajak ngobrol, enak diajak bercanda. Tapi, dalam pertemuan awal mereka, salah satu memulai dengan menceritakan dirinya sendiri secara dominan. 

Semenarik apapun dari tampilan, gesture dalam bercerita dll akan terasa hambar bagi lawan bicara ketika tidak dilibatkan, tidak ditanya tentang dirinya yang membuatnya terasa bukan menjadi bagian dari percakapan. 

Seseorang membuat janjian ketemuan selanjutnya untuk menjalin hubungan pasti karena ada yang menarik dan tidak miss pada pertemuan awal. 

Terus kalau misal kita nggk pernah merhatiin hal yang terdengar sepele ini pada disetiap pertemuan perdana dengan orang lain, yakin bisa ngebangun kalaborasi yang menghasilkan oportunity yang berlimpah jika diawal udah salah? 

2. Cerita yang Menghantam

Tidak berlebihan, untuk mengkonotasikan sebuat power dari kisah yang yang menarik. Pernah nggk sih kalian? dengerin cerita orang yang literally cerita doang, tapi telinga kita enggan buat skip dan kita dengerin sampe akhir? yup itulah power of story telling yang perlu kita pahami. 

Dalam buku disebutkan ada 4 unsur yang harus terpenuhi dalam kisah atau cerita kita dalam penyampaian. Pertama, Tema kita, apakah mengandung kisah yang menarik dan bisa memantik pembicaraan yang sesuai dengan para pendengar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun