Mohon tunggu...
Yulita Maryadi
Yulita Maryadi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Selamat Menempuh Hidup Baru

1 Mei 2018   18:30 Diperbarui: 1 Mei 2018   18:42 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hembusan angin memecah alunan nada yang saling bersahutan.

Tetesan air jatuh membasahi karang -- karang.

Tes... tes... tes... byuurrrr....

Lelaki muda bertanya, adakah tetesan air yang tertempa deburan ombak...

Alampun terdiam dan tersenyum tanpa memberikan jawaban.

 

Wanita muda berlari -- lari kesana kemari sambil berteriak -- teriak.

Aku cinta kamu...  aku cinta kamu... aku cinta kamu...

Sang ibu seraya menarik tangannya dan berkata,

Duduklah dan jagalah air dalam bejanamu.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun