Ada pepatah mengatakan bahwa seorang anak merupakan belahan jiwa bagi kedua orang tuanya. Karena sedemikian penting dan berharganya mereka, orang tua akan selalu memberikan perhatian lebih untuk anak-anaknya. Terlebih bagi yang baru menjadi orang tua. Orang tua yang baik akan selalu memperhatikan setiap detail kecil yang berkaitan dengan anaknya, termasuk tahap-tahap perkembangan anak.
Jika kamu pernah mendengar tentang usia emas, tentu anda sudah tidak asing lagi dengan perkembangan si kecil yang konon d usia ini mereka membentuk kepribadiannya. Hal ini yang membuat  orang tua perlu mengetahui tentang tahap-tahap perkembangan anak.
Selain perlu memperhatikan tahap-tahap perkembangan anak, ada hal lain yang perlu diwaspadai seperti berbagai reaksi pada tubuh si kecil. Hal umum yang sering terjadi adalah alergi yang sering muncul bahkan sejak ia baru lahir. Oleh karena itu orang tua juga perlu memperhatikan pantangan alergi bagi buah hatinya.
Baca Juga: Minuman Detox Alami untuk Kesehatan Tubuh dan Wajah
Agar alergi pada si kecil tidak mengganggu proses tumbuh kembangnya, akan sangat baik apabila anda mengenali pemicu alergi pada anak sejak dini. Berikut ini penjelasannya lebih lanjut.
Susu sapi
Alergi susu sapi kerap dialami oleh beberapa bayi hingga balita. Biasanya alergi pada susu sapi adalah diare atau muntah. Ada juga yang mengalami hal serius hingga kulit memerah seperti terjadi ruam di bagian-bagian kulit, atau hingga sesak napas.Â
Protein yang terkandung di dalamnya, menurut tubuh bayi adalah hal yang asing sehingga tubuhnya mengeluarkan reaksi penolakan. Sehingga tidak hanya makanan, nutrisi yang hendak masuk di tubuh bayi juga perlu diperhatikan ya, moms!
Telur ayam
Selain alergi terhadap susu sapi, kamu juga perlu berhati-hati dalam protein pada telur ayam. Bayi juga akan mengeluarkan reaksi penolakan apabila alergi terhadap telur ayam. Hal ini dapat terlihat apabila dalam masa MPASI, kamu memberikan telur ayam kemudian terjadi gejala seperti kemerahan pada kulit atau bintik-bintik di area tertentu. Baiknya kamu menggantinya dengan protein dari bahan yang lain ya!
Ikan laut
Protein tinggi yang terkandung dalam ikan laut dan baik untuk perkembangan anak, belum tentu dapat diterima dengan baik oleh semua tubuh si kecil. Contohnya saja alergi terhadap ikan laut. Dalam beberapa kasus, anak yang memiliki alergi terhadap ikan laut akan berpotensi mengalami penolakan dalam tubuh seperti, gatal-gatal, ruam, bahkan hingga asma.Â
Jika kamu mendapati si kecil mengalami hal tersebut, baiknya segera berikan pertolongan pertama dengan mengoleskan salep gatal khusus bayi ke lapisan kulit yang memerah. Jika berlanjut segeralah konsultasi dengan dokter agar mendapatkan perawatan khusus karena kulit bayi masih sangat sensitif.
Kacang-kacangan
