Seiring dengan perkembangan zaman, manusia akan menghadapi perubahan sosial, budaya, dunia kerja, dan kemajuan teknologi yang pesat. Mahasiswa memiliki peran penting sebagai garda terdepan dalam menyikapi perkembangan zaman. Kompetensi mahasiswa harus disiapkan sesuai dengan kebutuhan zaman. Perguruan tinggi sebagai tempat proses pembelajaran yang inovatif dituntut untuk menghasilkan mahasiswa yang dapat meraih capaian pembelajaran yang mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara optimal dan selalu relevan. Untuk menjawab tuntutan tersebut, pemerintah khususnya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) membuat kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) [1].
Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) merupakan pembelajaran di luar perguruan tinggi yang fleksibel namun tetap diakui sebagai bagian dari perkuliahan sehingga tercipta kultur belajar yang inovatif dan sesuai kebutuhan mahasiswa. Salah satu program dari MBKM adalah Studi Independen Bersertifikat di mana bentuk kegiatannya adalah pembelajaran berbasis kompetensi spesifik dan membuat studi atau proyek independen di industri atau perusahaan [2].
Qatrunnada Refa Cahyani merupakan mahasiswi Matematika Universitas Diponegoro yang menjadi salah satu peserta Studi Independen Bersertifikat Batch 2 pada mitra Orbit Future Academy (PT. Orbit Ventura Indonesia) yang berlokasi di Karet Semanggi, Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan dengan program Foundations of AI and Life Skills for Gen-Z. Orbit Future Academy (OFA) merupakan warisan keluarga B.J. Habibie bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup melalui inovasi, pendidikan, dan pelatihan keterampilan dalam mendukung perkembangan teknologi di Indonesia. Foundations of AI and Life Skills for Gen-Z adalah program pelatihan artificial intelligence (kecerdasan buatan) secara online yang memperkenalkan teknologi dan domain AI seperti Data Science, Natural Languange Processing, serta Computer Vision agar bisa mengangkatnya menjadi suatu produk yang menciptakan dampak sosial. Selain memperkenalkan AI, program ini juga mengajarkan soft skills dalam bekerja [3].
Selama satu semester mengikuti program ini yang dimulai dari 21 Februari 2022, peserta belajar dan berdiskusi tentang logika dan konsep teknologi AI, siklus proyek AI, pemrograman python, metode penelitian AI, etika profesi dan kewirausahaan. Selain belajar, tentunya peserta juga mengerjakan tugas individu maupun berkelompok dan post-test pada setiap pelajaran untuk sertifikasi. Setelah menyelesaikan pembelajaran, peserta secara berkelompok membuat proyek akhir yang mengimplementasikan salah satu domain AI dalam kehidupan nyata.
Qatrunnada bersama Jathu Rianti (Matematika Universitas Diponegoro), Mochammad Januar Finandi dan Arya Dwi Pratama Putra (Sistem Informasi Universitas Nasional), serta Devi Lestari Arianti (Teknik Telekomunikasi Politeknik Elektronika Negeri Surabaya) berkolaborasi membuat proyek akhir research based dengan judul "Prediksi Risiko Diabetes menggunakan Algoritma Regresi Logistik" atas bimbingan coach Abdiel Willyar Goni, S. Si. yang harapannya melalui model pada paper ini dapat digunakan sebagai pengobatan yang tepat dan cara untuk menghindari diabetes, dilihat dari faktor-faktor penyebab terjadinya penyakit. Kemudian kelompok mempresentasikan proyek yang telah dibuat untuk diuji oleh coach.
Oleh karena itu, proyek Studi Independen pada Merdeka Belajar Kampus Kerdeka ini sebagai salah satu wujud dalam menjawab tantangan perguruan tinggi untuk menghasilkan lulusan yang sesuai perkembangan zaman, kemajuan IPTEK, tuntutan dunia usaha dan industri, maupun dinamika masyarakat.
Studi Independen Orbit Future Academy program Foundations of AI and Life Skills for Gen-Z
Dosen Pembimbing: Solikhin, S. Si., M. Sc.