Mohon tunggu...
Rayhan Azhar Widyaputra
Rayhan Azhar Widyaputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis, Pelukis, Perintis.

Hi, I'm new here!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Membongkar Maraknya Praktik Greenwashing dalam Industri Fashion

12 Maret 2024   00:38 Diperbarui: 12 Maret 2024   00:54 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kampanye Conscious Choice H&M (Zerrin)

Seiring perkembangan zaman dan peningkatan kesadaran publik terhadap isu lingkungan, berbagai perusahaan telah mengadopsi praktik industri yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan atau sustainable.

Sayangnya, keinginan perusahaan untuk memenuhi minat dan ekspektasi publik tersebut berujung pada penemuan bahwa sebagian besar dari upaya tersebut tidak sesuai dengan kenyataan dan merupakan praktik greenwashing. Apa itu greenwashing? 

Ilustrasi Greenwashing (Forest Digest)
Ilustrasi Greenwashing (Forest Digest)

Greenwashing adalah praktik pemasaran yang digunakan oleh perusahaan atau organisasi untuk menciptakan kesan palsu bahwa produk atau praktik bisnis yang mereka lakukan ramah lingkungan, walaupun sebenarnya tidak demikian. 

Istilah ini merujuk pada upaya untuk menutupi atau "membersihkan" reputasi perusahaan dengan menggunakan klaim atau taktik-taktik yang menyesatkan tentang dampak lingkungan dari produk atau aktivitas yang mereka jalani. Mengerikan bukan? 

Tapi... apa hubungannya dengan industri fashion?

Nah, praktik greenwashing ini telah menjadi fenomena yang sangat umum loh dalam industri fashion. Perusahaan-perusahaan fashion sering menggunakan klaim keberlanjutan atau sustainability untuk menarik konsumen yang semakin sadar akan isu-isu lingkungan. Namun, seringkali klaim-klaim ini tidak didukung oleh tindakan nyata atau informasi yang akurat.

Produk Join Life ZARA (The Industry Fashion)
Produk Join Life ZARA (The Industry Fashion)

Salah satu contoh praktik greenwashing dalam industri fashion yang seringkali terjadi adalah klaim penggunaan bahan-bahan ramah lingkungan tanpa bukti yang memadai. Banyak merek fashion yang menggunakan istilah seperti "organik" atau "daur ulang" pada produk-produknya agar dapat menarik konsumen yang peduli terhadap lingkungan. Padahal, mereka tidak memberikan detail yang jelas tentang bagaimana produk mereka diproduksi dan apa dampak lingkungannya secara keseluruhan. 

Akibatnya, konsumen dapat tertipu oleh klaim-klaim ini dan membeli produk yang sebenarnya tidak lebih ramah lingkungan dari produk lainnya. Kok bisa ya?

Selain itu, harga yang lebih tinggi untuk produk-produk yang diiklankan sebagai "ramah lingkungan" ini seringkali menimbulkan asumsi bahwa produk tersebut memang lebih ramah lingkungan dan memiliki kualitas yang lebih baik dari produk biasa. Namun, dalam banyak kasus, harga yang lebih tinggi tersebut tidak selalu mencerminkan biaya produksi yang lebih tinggi atau praktik yang lebih ramah lingkungan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun