Mohon tunggu...
Qatrunada Arista
Qatrunada Arista Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswi Hubungan Internasional Semester 5

What Else -_-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kebijakan Donald Trump Terkait Imigran Meksiko

30 September 2022   20:00 Diperbarui: 30 September 2022   20:05 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

American First: Kebijakan Donald Trump Dalam Pembatasan Kaum Imigran Ke Amerika Serikat. Journal of International Studies, Vol.6, No.1. Hal. 223). Alasan lain Amerika Serikat menutup akses keluar masuknya masyarakat islam adalah karena tragedy 9 September 2001 yang dimana saat itu terjadi penabrakan dua gedung ikonik yaitu WTC dan Pentagon.

Negara Amerika Serikat ini bersifat isolasionisme yang dimana Amerika Serikat ini mengintervensi negaranya sendiri. Hal ini bertujuan untuk melindungi Amerika Serikat dari ancaman luar. Dalam konteks ini, salah satu alasan Amerika dalam menerapkan isolasionisme karena nilai-nilai demokrasi yang ada di negara itu cenderung berbeda dari negara lain. 

Sehingga ketika banyak pendatang dari negara lain membuat Amerika menaruh rasa curiga. Oleh karena itu, Donald Trump melakukan isolasionisme yang mirip dengan slogan era Monroe, yakni American First menjadi sebuah bentuk ekspresi untuk mengutamakan kepentingan nasional. (Taufik dan Sundari Ayu Pratiwi. 2021. American First: Kebijakan Donald Trump Dalam Pembatasan Kaum Imigran Ke Amerika Serikat. Journal of International Studies, Vol.6, No.1. Hal. 227).

Maka level tool dari masalah sengketa perbatasan antara Amerika Serikta dengan Meksiko terdapat pada level 3 yaitu "conflict map" yang dimana pelaku utama dan pengaruh negara terbesar adalah Amerika Serikat. 

Negara yang terkena dampak dari kebijakan Amerika Serikta itu sendiri adalah Meksiko dan juga masyarakat yang beragama islam. Dari kebijakan ini, negara yang diuntungkan otomatis negara Amerika Serikat dan yang dirugikan adalah Meksiko dan masyarakat yang beragama islam. Akan tetapi, kebijakan ini sama sekali tidak mengganggu hubungan bilateral antara kedua negara.

Maka resolusi yang ditawarkan dapat dilihat dari variable realisme. Realisme cenderung menggambarkan perspektif state-centric yang statis. Berdasarkan teori realisme, negara memiliki 3 karakter, yaitu negara merupakan aktor utama dalam sistem internasional yang anarki, negara memiliki kedaulatan yaitu otoritas untuk mengatur urusannya yang berada dalam wilayah territorialnya termasuk hal-hal yang berdampak kepada penduduk, ekonomi, keamanan dan pemerintahan dan negara sebagai entitas yang berdaulat negara memiliki kepentingan nasional yang diterjemahkan untuk mengejar kekuasaan atau kekuatan (power).

Terdapat 3 asumsi utama realisme yang sering dikelompokkan dalam 3 s yaitu, state, survival dan self-help. Realisme memperlakukan negara sebagai aktor yang rasional yaitu mengikuti prinsip, melindungi dan mempertahankan kepentingan nasionalnya. 

Dalam konteks internasional, prioritas politik luar negeri dengan negara-negara adalah menjaga kelangsungan hidupnya atau survival dari ancaman negara lain, yang juga merupakan inti dari kepentingan nasional. Kemudian suatu negara harus bisa menolong dirinya sendiri atau self-help dengan cara menjauhkan segala hal yang dapat menjadi ancaman bagi negaranya.

Melihat pandangan realisme dalam politik negeri yang mengandalkan power daripada kerjasama, kebijakan yang dikeluarkan oleh Amerika Serikat terkait pengaman di perbatasan Amerika Serikat dan Meksiko merupakan bentuk dari sebuah power suatu negara.

Metode Penulisan

            Penulis menggunakan metode kualitatif dengan sumber data yang diambil dari buku, jurnal, E-book dan website.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun