Mohon tunggu...
Qanita Zulkarnain
Qanita Zulkarnain Mohon Tunggu... Lainnya - Magister Psikologi

Psychology Undergraduate and Psychometrics Graduate.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Latih Empati, Hindari Terlalu Berpusat pada Diri Sendiri

24 Maret 2023   13:08 Diperbarui: 24 Maret 2023   19:46 1199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Oliver Schwendener on Unsplash

Photo by Oliver Schwendener on Unsplash
Photo by Oliver Schwendener on Unsplash

Empati juga adalah sifat dasar alamiah manusia yang kita semua miliki turun temurun. Dalam psikologi, empati adalah konsep yang kompleks dan beragam yang mengacu pada kemampuan untuk memahami dan berbagi perasaan, pikiran, dan pengalaman orang lain. 

Empati memungkinkan kita membentuk ikatan sosial, berkomunikasi secara efektif, dan bekerja sama menuju tujuan bersama. Tanpa empati, interaksi kita dengan orang lain akan menjadi dingin dan terpisah, dan hubungan kita tidak akan memiliki kedalaman dan makna seperti saat ini.

Mengapa kita harus berempati?

Empati adalah komponen penting dari hubungan manusia, interaksi sosial, dan komunikasi. Dengan empati, kita dapat terhubung dengan orang lain, memahami pengalaman mereka, dan menanggapi emosi mereka dengan tepat. Empati juga memainkan peran penting dalam membangun kepercayaan, mengembangkan ikatan sosial dan perilaku prososial. Tanpa empati, kita akan kesulitan menavigasi kompleksitas interaksi dan hubungan sosial.

Empati berdampak positif jika ditinjau dari kajian dalam psikologi. Dampak positif tersebut di antaranya adalah peningkatan kualitas hubungan, peningkatan perilaku prososial, dan kesehatan mental yang lebih baik. 


Penelitian telah menunjukkan bahwa individu yang lebih berempati cenderung memiliki keterampilan sosial yang lebih baik, hubungan interpersonal yang lebih kuat, dan kesejahteraan yang lebih baik. Mereka juga lebih cenderung terlibat dalam perilaku membantu orang lain dan mereka juga cenderung dipandang positif oleh orang lain.

Kekuatan empati terletak pada kemampuannya menjembatani kesenjangan antar individu, mendobrak sekat-sekat antara kepala dan hati manusia, serta menciptakan rasa persatuan dan pengertian. 

Ketika kita mampu berempati dengan orang lain, kita lebih siap untuk menyelesaikan konflik, merundingkan kompromi, dan menemukan titik temu. 

Empati memungkinkan kita untuk melihat melampaui perspektif dan bias kita sendiri, untuk memahami perspektif orang lain, dan untuk menemukan solusi yang bermanfaat bagi semua orang yang terlibat.

Selain manfaat sosialnya, empati juga memiliki sejumlah manfaat pribadi. Penelitian telah menunjukkan bahwa individu yang lebih berempati cenderung lebih bahagia, lebih tangguh, dan lebih sukses dalam kehidupan pribadi dan profesionalnya. Ini karena empati memungkinkan kita untuk terhubung lebih dalam dengan orang lain, untuk membentuk hubungan yang lebih kuat, dan untuk merasakan tujuan dan makna dalam interaksi kita dengan dunia di sekitar kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun