Mohon tunggu...
Putu Lexa Santi Pricilia
Putu Lexa Santi Pricilia Mohon Tunggu... Mahasiswa S1 Pendidikan Biologi Universitas pendididikan Ganesha

“Halo! Aku seseorang yang senang belajar hal baru dan membagikannya lewat tulisan. Hobi utamaku adalah menyanyi, memasak, menari, olahraga, membaca, dan menulis—semuanya jadi cara bagiku untuk mengekspresikan diri. Aku punya kepribadian yang friendly dan adaptif, mudah bergaul dengan siapa pun, serta selalu ingin tahu tentang banyak hal. Di Kompasiana, aku tertarik membagikan cerita seputar pendidikan, seni, budaya, pengalaman sehari-hari, hingga opini tentang kehidupan remaja dan isu sosial. Buatku, menulis adalah cara sederhana untuk berbagi, menginspirasi, sekaligus belajar dari orang lain.”

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Benarkah Hare Krishna Bukan Bagian dari Hindu?

20 September 2025   08:16 Diperbarui: 20 September 2025   08:16 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hera Krishna (Sumber: Fernanda Garcia/Linked in)

 

Belakangan ini, dunia digital, khususnya media sosial, ramai dipenuhi perbincangan mengenai komunitas Hare Krishna di Indonesia. Banyak warganet, termasuk sebagian umat Hindu, membicarakan apakah Hare Krishna benar-benar bagian dari agama Hindu atau seharusnya dipisahkan. Isu ini semakin memanas karena muncul demonstrasi penolakan dan pernyataan yang kadang bernada emosional.

Fenomena ini layak untuk dibahas, sebab agama Hindu dikenal sebagai agama yang beragam, luas, dan kaya dengan kebijaksanaan filosofis. Hindu telah melalui ribuan tahun perjalanan, menyerap berbagai tradisi, serta menawarkan banyak jalan menuju kebenaran. Lalu mengapa muncul penolakan terhadap Hare Krishna? Apakah mereka benar-benar berbeda dan tidak pantas dianggap sebagai bagian dari Hindu?

Artikel ini bertujuan membahas persoalan tersebut secara sederhana, dengan menelusuri latar belakangnya, pemahamannya, serta solusi praktis agar isu ini tidak menimbulkan perpecahan

SEKILAS TENTANG HARE KRISHNA 

Hare Krishna adalah sebutan populer untuk gerakan yang dikenal dengan nama ISKCON (International Society for Krishna Consciousness) atau Masyarakat Internasional untuk Kesadaran Krishna. Gerakan ini didirikan pada tahun 1966 di New York oleh seorang guru spiritual besar asal India, A.C. Bhaktivedanta Swami Prabhupada.

Ciri utama dari Hare Krishna adalah praktik bhakti yoga, yaitu jalan pengabdian kepada Tuhan dalam wujud Sri Krishna. Praktik ini dilakukan dengan cara mengulang-ulang mantra suci:

"Hare Krishna, Hare Krishna, Krishna Krishna, Hare Hare, Hare Rama, Hare Rama, Rama Rama, Hare Hare."

Mantra ini diyakini dapat menyucikan hati, mendekatkan jiwa kepada Tuhan, dan membangkitkan kesadaran spiritual. Selain itu, para pengikut Hare Krishna dikenal dengan gaya hidup sederhana, menjalani pola makan vegetarian, menjauhi alkohol dan narkoba, serta berfokus sepenuhnya pada pengabdian kepada Tuhan.

Di berbagai negara, Hare Krishna berkembang dengan pesat. Mereka dikenal aktif dalam kegiatan sosial, seperti membagikan makanan vegetarian gratis (food for life), mengadakan festival budaya India, serta diskusi-diskusi filsafat

HINDU DAN WAJAH YANG BERAGAM 

Sebelum membahas apakah Hare Krishna termasuk bagian dari Hindu atau tidak, penting untuk memahami bahwa Hindu bukanlah agama yang bersifat tunggal dan bersifat ritualistik. Lebih tepatnya, Hindu dianggap sebagai sebuah peradaban spiritual yang sangat beragam dan memiliki banyak tradisi.

Di India sendiri terdapat berbagai aliran pemikiran, seperti Advaita Vedanta, Dvaita Vedanta, Samkhya, Yoga, Nyaya, Vaisheshika, Purva Mimamsa, hingga Uttara Mimamsa. 
Selain itu juga ada berbagai bentuk bhakti atau ibadah kepada dewa tertentu, seperti pemujaan terhadap Shiva, Vishnu, Shakti, Ganesha, Surya, dan lainnya.

Di Bali, Hindu berkembang dengan nuansa yang berbeda.
Misalnya, konsep Tuhan sebagai Sang Hyang Widhi Wasa tidak dikenal di India, tetapi esensinya tetap sama, yaitu Tuhan Yang Maha Esa yang mengandung segala sesuatu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun