Mohon tunggu...
putri purba
putri purba Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Konsentrasi Moneter 2012 Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Catatan

MEA DATANG, UMKM MENANTANG

27 Mei 2015   10:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:33 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ASEAN Economic Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 akan segera diterapkan, pasar Indonesia merupakan salah satu yang paling potensial di wilayah ASEAN, dengan prosentase 60 persen dari pasar ASEAN saat ini. Pasar Indonesia  telah banyak dilirik oleh para pengusaha luar negeri, khususnya ASEAN. Tetapi akan ada tantangan yang harus dihadapi oleh pengusaha ketika memasuki era MEA yaitu menciptakan produk inovatif yang berdaya saing tinggi dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional, infrastruktur, teknologi dan pemerintah dalam hal menciptakan iklim usaha yang kondusif. Salah satu sektor yang dipersiapkan oleh pemerintah yaitu sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk  menghadapi berlakunya kesepakatan Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.

Langkah-Langkah

Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia sangat berperan penting dalam pembangunan. Hal tersebut disebabkan karena mayoritas penduduk Indonesia mempunyai pendidikan yang rendah dan mereka hidup dalam kegiatan usaha kecil baik di sektor tradisional maupun modern. Adanya UMKM mampu mengurangi pengangguran akibat angkatan kerja yang tidak terserap dalam dunia kerja. Selain itu dalam pengembangan sektor UMKM dengan mensinergikannya dengan industri besar melalui pola kemitraan, juga akan memperkuat struktur ekonomi baik nasional maupun daerah.

Implemantasi MEA 2015 membawa peluang sekaligus tantangan bagi Indonesia. Maka dari itu pemerintah harus menyiapkan langkah-langkah yang ampuh untuk menghadapi MEA. Selain pemerintah juga harus dibarengi dengan peran masyarakat Indonesia sendiri, masyarakat juga harus mempersiapkan diri untuk siap bersaing. Dengan sumberdaya yang berkualitas akan mampu meningkatan kualitas dan standar produk, hal tersebut akan berdampak pada meningkatnya kinerja UMKM untuk menghasilkan produk-produk yang berdaya saing tinggi.Produk yang dihasilkan UMKM harus mampu memenuhi kualitas dan standar yang sesuai dengan kesepakatan ASEANdan negara tujuan. Maka sektor UMKM harus mulaidiberi fasilitasi dengan kebutuhan kualitas dan standar produk yangdipersyaratkan oleh pasar ASEAN maupun di luar ASEAN. Selain itu juga dibutuhkan peranandukungan teknologi informasi dan komunikasi untuk peningkatan kualitas dan produktivitas. Sehingga produk-produk dari Indonesia akan mampu bersaing dengan produk-produk dari negara anggota ASEAN lainnya, dengan produk yang disuguhkan dengan kekhasan dan mempunyai daya tarik tersendiri untuk konsumen. Selain itu dengan menciptakan produk-produk yang bekualitas akan mampu membuat masyarakat lebih memilih produk dalam negeri daripada harus mengimport barang dari luar negeri. Hal tersebut juga akan meningkatkan daya tarik masyarakat untuk mencintai produk dalam negeri.

Guna mendukung lancarnya kegiatan produksi UMKM pemerintah juga harus meningkatkan akses finansial, dalam hal ini adalah kredit UMKM. Peran perbankan atau lembaga-lembaga perkreditan lainnya sangat berperan penting untuk memberikan permodalan kepada pelaku-pelaku usaha. Apabila permodalan mudah untuk didapatkan maka akan berdampak pada tingkat produktifitas produk-roduk UMKM yang semakin lancar dan meningkat. Dengan meningkatnya produktifitas maka suatu industri juga akan meningkatkan permintaan akan tenaga kerja yang lebih banyak lagi. Pengangguran akan berkurang karena banyak tenaga kerja yang terserap pada sektor UMKM.

Langkah-langkah tersebut memang harus dipersiapkan untuk menghadapi MEA 2015 yang tidak lama lagi, terutama dalam sektor UMKM. Supaya sektor UMKM benar-benar siap untuk menghadapi persaingan dengan anggota negara ASEAN lainnya. Apabila Indonesia mampu memanfaatkan teknologi modern saat ini dengan baik dalam menghasilkan produk-produk UMKM, maka produk-produk tersebut akan mempunyai nilai yang lebih tinggi lagi. Oleh karena itu diperlukan kerjasama yang baik antara pemerintah dalam hal ini pihak yang mampu memberikan modal dan masyarakat yang berperan sebagai pengusaha UMKM. Dalam hal ini tidak hanya negara yang mendapatkan keuntungan tetapi juga masyarakat yang terlibat dalam sektor UMKM. Dengan lebih diperhatikannya sektor UMKM oleh pemerintah untuk siap menghadapi MEA 2015, maka akan lebih banyak lagi sektor UMKM ditengah-tengah masyarakat yang akan mampu menyerap tenaga kerja. Pengangguranpun dapat berkurang dan pendapatan masyarakat meningkat.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun