Mohon tunggu...
Putri Kinasih Mardiana Nastiti
Putri Kinasih Mardiana Nastiti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Perencanaan Wilayah dan Kota - Universitas Jember

Halo! Nama saya putri kinasih. Saya seorang mahasiswa aktif dari prodi perencanaan wilayah dan kota fakultas teknik universitas jember

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pengembangan Destinasi Wisata Lokal

14 September 2022   18:50 Diperbarui: 14 September 2022   18:58 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Jember - Siapa sih yang belum tahu atau mengenal kota Jember? Kota yang dikenal luas oleh khalayak akan event tahunan besarnya yakni Jember Fashion Carnaval atau yang biasa disebut dengan JFC serta tak lupa julukan Kota Tembakau yang dimiliki oleh kota Jember. 

Namun selain itu, Tentu untuk orang luar yang belum pernah mengunjungi langsung ke kota Jember atau hanya sekedar tahu Namanya, tidak akan mengetahui secara jelas seperti apa sih kota Jember itu. Dimana letaknya, bahkan mungkin ada yang belum tahu kota Jember.

Nyatanya, Jember sendiri sebenarnya memiliki potensi yang besar untuk menjadi kota yang maju terutama di sector wisata dan budayanya. Bukan hanya dari pagelaran tahunan ikonik nya saja, melainkan dari berbagai tempat wisata lainnya yang ada di Jember. 

Sebut saja Pantai Papuma, yang juga tak kalah populernya, pantai bandealit yang terletak di taman nasional meru betiri. Tentu saja bukan hanya pantai saja, Adapun air terjun terkenal jmber, yakni air terjun tancak, dan tempat wisata yang lainnya. 

Tak terhitung berapa banyak tempat wisata di Jember yang memiliki potensi untuk menjadi tempat wisata yang popular. Namun tak dapat dipungkiri, bahwa pembangunan tempat wisata tersebut kebanyakan masih belum bisa dianggap layak. Sehingga, beberapa dari destinasi wisata tersebut masih jarang disebut keberadaannya. Padahal, dengan mengembangkan berbagai tempat wisata ini, tentu dapat mendongkrak perkembangan perekonomian jember.

Seperti halnya destinasi popular di jember, yakni Pantai Pasir putih malikan atau yang biasa dikenal dengan sebutan Pantai Papuma. Dengan keindahan dan keasriannya, pantai papuma bisa saja bukan hanya terkenal di kalangan penduduk kota jember saja, melainkan dapat dikenal hingga mancanegara.

Bupati Jember, Hendy Siswanto pun juga meminta kepada pihak perhutani untuk terus melakuka koordinas dan kolaborasi dalam mengembangkan objek wisata kebanggan kota jember, pantai Tanjung papuma. 

Seperti salah satu event yang saat ini tengah banyak dibicarakan yakni Papuma Fashion Week yang diselenggarakan pada hari sabtu hingga hari minggu (10-11/9). Event ini diselenggarakan oleh Perhutani Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Ekowisata Jawa Timur.secara garis besar, Papuma Fashion Week ini merupakan sebuah event untuk menampilkan busana batik bermotif daun tembakau khas Jember.

Dengan dibentuknya kolaborasi unik dan kreatif seperti Papuma Fashion Week di sekitar pantai, tentu bukan hanya dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung, tetapi juga dapat mendongkrak usaha mikro,kecil, dan menengah (UMKM). Dengan adanya event event seperti itu pula, tentu kita juga dapat memberdayakan kebudayaan local.

Tak berhenti sampai disitu, pemeritah kabupaten Jember (pemkab) masih saja gencar untuk meningkatkan kualitas destinasi wisata di Jember. Pemkab Jember dan perhutani Divisi Regional Jawa Timur menggelar kegiatan rapat terbatas dan terarah atau Focus Group Discussion (FGD) pada hari rabu (7/9). Dalam pertemuan itu, mereka membahas mengenai optimalisasi pengelolaan wisata terpadu Perhutani di Kabupaten Jember.

FGD ini juga diadakan utuk menindaklanjuti penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pengelolaan sector pariwisata antara pemkab Jember dan perhutani Divisi Regional Jawa Timur. Hal ini diungkapkan oleh Hadi Mulyono, selaku Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jember.

“FGD ini merupakan tindak lanjut MoU antara pemkab Jember dengan Perhutani. Oleh karenanya, FGD ini sebagai pintu utama Pemkab Jember dalam mempelajaari optimalisasi pengelolaan sector wisata di Kabupaten Jember” ucap Hadi.

Dalam wawancaranya, beliau juga menegaskan bahwa pemkab Jember serius dalam menangani pengembangan Kawasan wisata di sekitar hutan.

Seperti yang diketahui bahwa Jember memiliki banyak desa wisata di sekitar hutan yang memiliki potensi besar untuk menjadi pendongkrak perekonomian kota bila pemerintah menanggapi masalah ini dengan serius.

Tentu, pengembangan wisata di Kawasan hutan membutuhkan kerja sama dengan masyarakat desa setempat, serta dengan pihak perhutani selaku pemangku wilayah hutan. Dengan begitu pula, hal ini akan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar hutan , selaras pula dengan pernyataan yang diungkap oleh Hadi Mulyono.

“tujuannya, jika ada pengembangan wisata di sekitar hutan, tentu bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan, mengurangi konflik sosial juga bisa menjaga hutan.” Ungkapnya.

Dalam pertemuan tersebut, disebutkan bahwa ada 13 desa yang di rencanakan bakal dikembangkan menjadi Kawasan wisata sekitar hutan.

Oleh karenanya, dalam rapat FGD  menyatakan bahwa untuk rencana pengembangan Kawasan wisata sekitar hutan ini melibatkan semua 13 kepala desa yang bersangkutan, 13 badan permusyawaratan desa (BPD), 13 kelompok sadar wisata (Pokdarwis) serta Adapun dari pihak perhutani, bidang konservasi Sumber Daya Alam serta Taman Nasional Meru Betiri.

Setidaknya, saat ini sudah ada beberapa desa wisata di sekitar hutan yang sudah mulai terbentuk sekaligus berjalan. Salah satunya yakni Desa Wisata Durian di Desa Pakis Kecamatan Panti, Wisata Batu Jubang di Kecamatan Mumbulsari, Wisata Air Terjun 7 Bidadari di Kecamatan Sumberjambe dan Wisata Pinus di desa Sidomulyo kecamatan Silo.

Bupati jember, Hendy SIswanto juga menegaskan pihaknya sangat mendukung dalam kegiatan pengoptimalan pengembangan wisata, termasuk pula yang berada di sekitar hutan.

“karena wes wayahe jember bangkit, maju dari sisi pariwisata di antaranya. Jika wisata di sekitar hutan ini tergarap secara optimal, tetu akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat.” Ungkapnya.

Sehubungan pula dengan program Kuliah Kerja Nyata atau yang biasa disebut dengan KKN yag kebetulan baru saja dilaksanakan oleh para mahasiswa di Jember. 

Program yang berlangsung selama kurang lebih sebulan  ini dilaksanakan untuk membangun daerah khususnya pedesaan di wilayah Jember dan sekitarnya. Diambil dari akun kompasiana, Seperti salah satu contohnya yakni kegiatan KKN kelompok 272 oleh mahasiswa Universitas Jember yang berhasil membuat serta melakukan launching produk obat-obatan herbal yang dijual dengan harga yang terjangkau.

Adapun contoh yang lain dari kelompok KKN Kolaboratif 56 yang beranggotakan mahasiswa dari Universitas Jember, Universitas Dr. Soebandi, Universitas Muhammadiyah Jember, dan Universitas Islam Jember yang membentuk program kerja pembuatan plang arah menuju berbagai destinasi wisata yag ada di desa Sidomulyo, mengingat bahwa desa tersebut memiliki potensi besar untuk menjadi desa wisata namun terdapat kekurangan dalam petunjuk jalan menuju destinasi wisata serta minimnya akses jalan yang tersedia.

Tentu saja, contoh yang telah disebutkan diatas merupakan Sebagian kecil dari upaya upaya yang telah dilakukan dalam program KKN untuk mengembangkan potensi khususnya di sector wisata yang ada di Jember. 

Sehingga, besar harapan degan adanya berbagai upaya dari dibentuknya event-event menarik, pembangunan desa wisata secara makro oleh pemerintah serta berbagai program dari seluruh masyarakat akan mampu menjadikan kota Jember sebagai kota yang terkenal akan wisata dan budaya lokalnya, serta dapat meningkatkan perekonomian seluruh masyarakat Jember.

Mungkin itu saja yang dapat saya sampaikan. Mohon maaf bila terdapat kesalahan dalam penyampaian informasi. Berbagai informasi didapatkan dari berbagai sumber.

Terima kasih

Wassalamualikum wr wb. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun