“FGD ini merupakan tindak lanjut MoU antara pemkab Jember dengan Perhutani. Oleh karenanya, FGD ini sebagai pintu utama Pemkab Jember dalam mempelajaari optimalisasi pengelolaan sector wisata di Kabupaten Jember” ucap Hadi.
Dalam wawancaranya, beliau juga menegaskan bahwa pemkab Jember serius dalam menangani pengembangan Kawasan wisata di sekitar hutan.
Seperti yang diketahui bahwa Jember memiliki banyak desa wisata di sekitar hutan yang memiliki potensi besar untuk menjadi pendongkrak perekonomian kota bila pemerintah menanggapi masalah ini dengan serius.
Tentu, pengembangan wisata di Kawasan hutan membutuhkan kerja sama dengan masyarakat desa setempat, serta dengan pihak perhutani selaku pemangku wilayah hutan. Dengan begitu pula, hal ini akan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar hutan , selaras pula dengan pernyataan yang diungkap oleh Hadi Mulyono.
“tujuannya, jika ada pengembangan wisata di sekitar hutan, tentu bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan, mengurangi konflik sosial juga bisa menjaga hutan.” Ungkapnya.
Dalam pertemuan tersebut, disebutkan bahwa ada 13 desa yang di rencanakan bakal dikembangkan menjadi Kawasan wisata sekitar hutan.
Oleh karenanya, dalam rapat FGD menyatakan bahwa untuk rencana pengembangan Kawasan wisata sekitar hutan ini melibatkan semua 13 kepala desa yang bersangkutan, 13 badan permusyawaratan desa (BPD), 13 kelompok sadar wisata (Pokdarwis) serta Adapun dari pihak perhutani, bidang konservasi Sumber Daya Alam serta Taman Nasional Meru Betiri.
Setidaknya, saat ini sudah ada beberapa desa wisata di sekitar hutan yang sudah mulai terbentuk sekaligus berjalan. Salah satunya yakni Desa Wisata Durian di Desa Pakis Kecamatan Panti, Wisata Batu Jubang di Kecamatan Mumbulsari, Wisata Air Terjun 7 Bidadari di Kecamatan Sumberjambe dan Wisata Pinus di desa Sidomulyo kecamatan Silo.
Bupati jember, Hendy SIswanto juga menegaskan pihaknya sangat mendukung dalam kegiatan pengoptimalan pengembangan wisata, termasuk pula yang berada di sekitar hutan.
“karena wes wayahe jember bangkit, maju dari sisi pariwisata di antaranya. Jika wisata di sekitar hutan ini tergarap secara optimal, tetu akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat.” Ungkapnya.
Sehubungan pula dengan program Kuliah Kerja Nyata atau yang biasa disebut dengan KKN yag kebetulan baru saja dilaksanakan oleh para mahasiswa di Jember.