Setelah keluar dari dermaga, kami memutuskan untuk beristirahat sebentar di area pelabuhan sebelum melanjutkan perjalanan menuju Way Kambas, tempat penginapan kami berada. Dari Pelabuhan Bakauheni ke Way Kambas, perjalanan darat memakan waktu sekitar 4 jam tanpa melewati tol. Karena tidak terburu-buru, kami menempuh perjalanan dengan santai.
Sepanjang jalan, suasana terasa sepi. Kata teman saya yang orang Sumatra, jalan lintas Sumatra memang terkenal lengang seperti itu. Di beberapa titik ada ruas jalan yang rusak, namun masih bisa dilalui dengan aman. Saat mulai memasuki kawasan Way Kambas, pemandangan berubah menjadi hutan lebat yang mengantar kami menuju penginapan. Ternyata, penginapan kami berada di dalam kompleks Taman Nasional Way Kambas
Kegiatan di Area Taman Nasional
Kami tiba di penginapan sekitar pukul 13.00 siang. Setelah beristirahat sejenak dan teman-teman saya menunaikan salat Jumat, sekitar pukul 14.00 kami melanjutkan perjalanan menuju area konservasi dengan menggunakan mobil jeep yang disewa dari penginapan.
Untuk memasuki kawasan Taman Nasional Way Kambas, ada beberapa pilihan tur yang bisa dipilih pengunjung:
Tour mandiri pilihan yang saya dan teman-teman ambil.
Open trip & group tour biasanya ditawarkan oleh agen wisata lokal dengan harga yang bervariasi.
Custom tour paket tur yang disesuaikan dengan kebutuhan atau permintaan khusus.
Kami sendiri memilih menyewa mobil jeep dari penginapan dengan biaya sekitar Rp1.000.000 untuk 2 mobil jeep, belum termasuk tiket masuk wisata. Perjalanan ini menjadi awal dari pengalaman langsung kami berinteraksi dengan gajah dan menikmati suasana konservasi di Way Kambas.Â
Nisa anak gajah primadona Way Kambas
Kegiatan pertama yang kami lakukan adalah mengunjungi area konservasi atau pusat pelatihan gajah. Di sini, pengunjung bisa berinteraksi langsung dengan gajah-gajah yang sudah dilatih, mulai dari memberi makan hingga berfoto bersama.