Rutinitas Kala libur lebaran (Idul Fitri) adalah bersilaturahmi ke rumah keluarga, kerabat dan tetangga. Dan tentu hampir setiap keluar-masuk rumah sahabat maupun keluarga selalu ada saja camilan kue kering khas lebaran.Â
Mulai dari kue yang paling hits tahun demi tahun : Nastar, kastengel alias kue keju. Ada juga kue putri salju, kue semprit, kacang bawang dan juga lidah kucing (read : salah satu jenis kue). Belum lagi kue khas tradisional lainnya yang dimiliki tiap rumah misalnya: dodol.
Setiap kali disuguhi dan ditawari oleh empunya rumah, antara sungkan dan inginnya ku menolak karena berat badan yang melambung. Bagaimana tidak, puasa 30 hari selama ramadhan yang bisa menyebabkan lingkar perut dan berat badan berkurang, ternyata naik lagi dalam waktu singkat, beberapa hari lebaran. Hehehe
Hal ini lazim berlaku untuk orang-orang seperti aku, yang suka ngemil kue lebaran, ketupat berserta opor ayam-rendang, apalagi diiringi minum minuman yang banyak tersedia di rumah kerabat. Dari mulai minuman teh kemasan, soda, sirup dsb. Praktis langsung badan terasa makin bertambah overweight.Â
Ditambah lagi faktor genetik, keturunan tubuh yang besar, alias mudah melar. Rasanya makan sedikit tapi bisa naik berkilo-kilogram.Â
Nah, Kue Nastar sendiri tercatat merupakan makanan yang tinggi kalori. Menurut Fatsecret.co.id mencatat bahwa 4 buah nastar Holland Bakery mengandung 130 kalori. Atau 1 buah nastar setara dengan 40 -- 75 kalori.Â
Maka, mengacu penghitungan tersebut, kalori 3 buah nastar hampir setara atau bahkan lebih banyak dari sepiring nasi. Â Waduh.. Apalagi kalau makannya setoples, bahaya dong ya.. Selain menghabiskan jatah nastar orang lain, tapi juga memiliki dampak kurang baik terhadap kesehatan.
Hal ini dikarenakan nastar merupakan kue kering yang kaya akan karbohidrat, gula, dan lemak. Â Terbentuk dari tepung terigu, gula, margarin, telur dan selai nanas sebagai bahan baku nastar yang kaya akan kalori juga gula.
Rasanya yang enak, gurih, manis lembut di mulut. Begitu menggugah selera membuat banyak orang kalap dalam mengkonsumsinya, termasuk saya. Jadi kebayang kan ya, jika kita makan nastar bersama teman-teman kue lainnya yang serupa..Â
Maka daripada di rumah hanya keluar masuk kamar, lalu ngendon lagi di depan toples nastar yang cantik menul-menul dan layaknya terus memanggil-manggil untuk disantap, begitu menggoda iman. Sore ini aku pun bertekad menggerakkan badan, sekadar jalan kaki santai, joging ala-ala. Untuk melawan mager gegoleran di kamar aja sambil scroll hp, kegiatan yang paling mengasyikkan dilakukan kala liburan.