Mohon tunggu...
Putridary AprilliaNasution
Putridary AprilliaNasution Mohon Tunggu... Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Secangkir Kopi dan Jejak Kenangan

30 Juni 2025   22:45 Diperbarui: 30 Juni 2025   22:46 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Latar (Setting):
Waktu: Pagi, sore, senja. Cerita berlangsung dalam satu hari, namun juga mencakup kilas balik ke masa lalu Aisyah dan Muslim.
Tempat: Beranda rumah Aisyah, taman belakang rumah Aisyah, dan secara tidak langsung, kedai kopi kecil (tempat Aisyah dan Muslim bertemu). Suasana di rumah Aisyah digambarkan dengan detail yang membangun kesan hangat namun juga kesepian.
Suasana: Awalnya melankolis dan sedikit muram karena kesepian Aisyah, namun kemudian berubah menjadi haru, lega, dan akhirnya damai.


Alur (Plot): Alur maju dengan sisipan kilas balik (flashback).
Pengenalan: Aisyah diperkenalkan dengan kebiasaannya di pagi hari, menggambarkan kehidupannya setelah ditinggal Muslim.
Konflik: Aisyah merasakan kesepian dan kerinduan yang mendalam terhadap Muslim.
Klimaks: Aisyah menemukan kotak kayu berisi surat-surat dan kenangan dari Muslim, terutama surat terakhir yang membawa pencerahan baginya.
Resolusi: Aisyah menyadari bahwa Muslim selalu bersamanya melalui kenangan, ia merasa lega, dan memutuskan untuk melanjutkan hidup dengan senyum.
Penyelesaian: Aisyah menyeduh kopi lagi, kali ini dengan gula, menunjukkan bahwa ia menerima kehidupannya dan menemukan kembali kebahagiaan.


Sudut Pandang (Point of View): Sudut pandang orang ketiga serba tahu. Narator mengetahui pikiran, perasaan, dan setiap tindakan Aisyah, serta memberikan informasi tentang masa lalu Muslim.

Gaya Bahasa: Menggunakan bahasa yang sederhana, puitis, dan penuh metafora (misalnya, "aroma kopi yang pekat selalu membawanya kembali ke masa lalu," "setiap halaman adalah bisikan Muslim"). Penggunaan deskripsi yang kuat untuk membangun suasana dan emosi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun