Guru dalam pendekatan ini berfungsi sebagai fasilitator, pemotivasi, dan penilai. Guru kini tidak lagi menentukan tindakan yang harus diambil, melainkan membantu siswa menemukan potensi, memberikan petunjuk saat menghadapi masalah, dan mengevaluasi proses serta hasil kerja dengan menggunakan kriteria yang objektif.
Guru harus menyiapkan perangkat pembelajaran yang lengkap, termasuk rubrik penilaian proyek, instrumen refleksi diri siswa, dan media pendukung lainnya.
Tantangan dan Solusi
Walaupun sangat berguna, implementasi PjBL tidak terlepas dari kendala, seperti:
●Keterbatasan waktu dalam kurikulum
●Keterbatasan sarana atau anggaran proyek
●Variasi tingkat partisipasi di antara siswa
Namun semua itu dapat diatasi melalui perencanaan yang baik, kolaborasi antara guru, serta dukungan dari pihak sekolah dan orang tua. PjBL dapat diintegrasikan dengan aktivitas ekstrakurikuler atau kolaborasi antar mata pelajaran seperti seni, matematika, dan teknologi.
Kesimpulan
Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek adalah metode yang efektif dan menyenangkan untuk menanamkan semangat kewirausahaan pada siswa. Melalui proses yang aktif, kolaboratif, dan kontekstual, siswa tidak hanya memahami konsep bisnis, tetapi juga belajar menjadi seorang wirausaha. Pendidikan yang berkualitas tidak hanya berfokus pada lulus ujian, tetapi juga mempersiapkan siswa untuk hidup secara mandiri, produktif, dan memberikan dampak.
Melalui PjBL, kita tidak hanya menghasilkan lulusan yang memahami ekonomi, tetapi juga melahirkan generasi pemikir, inovator, dan agen perubahan.