Mohon tunggu...
PUTRI AYU
PUTRI AYU Mohon Tunggu... Universitas Negeri Malang

welcome to my page!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menumbuhkan Kreativitas Siswa melalui Asistensi Mengajar Seni Budaya di SMPN 6 Malang

11 Juni 2025   21:42 Diperbarui: 11 Juni 2025   21:42 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tipografi Abjad (Sumber: dokumentasi pribadi)

Asistensi mengajar merupakan salah satu bentuk pengabdian dalam dunia pendidikan yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa pendidikan untuk terjun langsung ke lingkungan sekolah dan merasakan proses pembelajaran secara nyata. Melalui program Kampus Merdeka, saya mendapat kesempatan untuk melakukan asistensi mengajar di SMP Negeri 6 Malang selama 16 minggu atau 4 bulan. Saya ditugaskan untuk mendampingi pembelajaran Seni Budaya, khususnya pada kelas 7 dengan materi tipografi dan kelas 8 dengan materi desain logo menggunakan aplikasi Ibis Paint. Disini saya ditugaskan untuk mengajar di kelas 7.6 dan 8.5.

Sebelum memasuki ruang kelas, saya berdiskusi dengan guru pamong untuk memahami karakteristik siswa dan kurikulum yang sedang berjalan. Saya juga mempelajari perangkat ajar yang telah digunakan, lalu menyusun modul ajar dan media ajar yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi siswa di SMPN 6 Malang. 

Untuk kelas 7, materi yang diajarkan yaitu tipografi, salah satu cabang seni rupa terapan yang mengajarkan tentang bentuk huruf dan pesan visual. Sedangkan untuk kelas 8, materi yang diajarkan yaitu menggambar logo makanan secara manual dan kemudian dipindahkan ke aplikasi digital yaitu Ibis Paint, sebuah aplikasi gambar yang cukup populer dan mudah digunakan untuk pemula. Sehingga cocok untuk digunakan oleh siswa SMPN 6 Malang.

Dalam pendekatan pembelajaran, saya memilih menggunakan metode project based learning (PjBL). Metode ini memungkinkan siswa belajar melalui penciptaan produk akhir berupa karya seni. Dengan pendekatan ini, saya berharap siswa tidak hanya memahami konsep seni, tetapi juga memiliki pengalaman langsung dalam menciptakan karya orisinal, serta merasa lebih terlibat secara emosional dan kreatif.

Pada pertemuan pertama dengan siswa kelas 7, saya melakukan ice breaking dan diskusi interaktif untuk memperkenalkan materi tipografi. Saya mengajukan pertanyaan seperti: "Pernahkah kalian melihat tulisan yang bentuknya unik di kaos, poster, atau sosial media? Menurut kalian, apakah bentuk tulisan bisa mempengaruhi emosi orang yang melihatnya?"

Dari diskusi tersebut, saya mulai menjelaskan bahwa dalam seni, huruf bukan sekadar simbol untuk membaca, tetapi juga bentuk visual yang bisa mengekspresikan emosi, suasana, dan pesan. Saya memperkenalkan beberapa gaya tipografi seperti serif, sans serif, script, dan decorative.

Materi tipografi seringkali dianggap teknis dan membosankan, terutama oleh siswa yang belum memiliki latar belakang seni rupa. Namun, saya melihat peluang untuk menjadikan tipografi sebagai wahana ekspresi visual yang dekat dengan dunia remaja misalnya melalui seni lettering, poster film, atau bahkan desain quotes yang sering mereka temui di media sosial. 

Menggambar logo menggunakan Ibis Paint (Sumber: dokumentasi pribadi)
Menggambar logo menggunakan Ibis Paint (Sumber: dokumentasi pribadi)

Penilaian dilakukan tidak hanya pada hasil akhir, tetapi juga pada proses: ide, sketsa awal, eksplorasi bentuk huruf, dan pengolahan warna. Banyak siswa yang mulai menyukai proses menggambar huruf dan menjadikannya sebagai hobi baru. Saya juga memanfaatkan learning journal mingguan, di mana siswa menulis refleksi tentang apa yang mereka pelajari dan rasakan selama proses berkarya. Ini membantu saya mengevaluasi efektivitas pendekatan pembelajaran yang digunakan.

Materi untuk kelas 8 lebih menantang karena menggabungkan seni dengan teknologi digital. Saya mengenalkan Ibis Paint sebagai alat bantu menggambar digital yang ramah pengguna dan cocok untuk pemula. Sebelum praktik, saya memberikan tutorial singkat tentang fitur-fitur dasar seperti penggunaan layer, brush, grid, text dan pemilihan warna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun