Mohon tunggu...
Putri Ariza
Putri Ariza Mohon Tunggu... karyawan swasta -

a savvy flashpacker, detailed observant, and a Sigur Ros-fetish

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Brussels: Ibu Kota & Melting Pot Eropa

31 Oktober 2014   03:32 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:06 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kenapa Brussels dianggap sebagai ibukota Eropa? Karena markas besar European Commission, European Parliament, dan NATO terletak di Brussels, ibukota negara Belgia. Kota ini juga disebut-sebut sebagai melting pot beberapa budaya di Eropa: Belanda, Jerman, dan Prancis. Ketika saya berkunjung ke kota ini, sedikit saja sensitifkan telinga, Brusseleirs gampang sekali berganti bahasa ketika sedang bercakap-cakap. Host Couchsurfing saya, Lotte, berasal dari Antwerp, bagian dari Belgia yang berbahasa Belanda, tapi dia juga fasih berbahasa Jerman, Prancis, dan Inggris. Di kota ini sendiri, 80% penduduknya berbahasa Prancis, 20%-nya bahasa Belanda. Nama-nama jalan di Brussels juga punya dua nama: Belanda dan Prancis, misalnya Grand Place punya nama lain Grote Markt dan alamat host saya di Rue de l'Etuve atau Stoofstraat. Oh, dan sebelum saya lupa, orang Belgia cuma cium pipi kanan, tidak seperti Italia yang kanan-kiri atau Polandia yang kanan-kiri-kanan.

Grand Place/Grote Markt

Cuaca di Brussels lebih berangin dan sejuk daripada di Paris. Walaupun saya ke sana sedang summer, saya masih saja mendobel celana panjang saya dengan legging karena angin di sana kencang. Teman Lotte, sebut saja Marcus, bilang "Ah, angin di Brussels mah gak ada apa-apanya... di kota lebih utara, tetesan hujan saja sampai bengkok 90 derajat saking kencang anginnya!" What? Gimana winter? Gimana cara keliling kota Brussels? Karena letak rumah host CS saya dekat dengan Grand Place dan Manneken Pis, jadi saya ke mana-mana hanya jalan kaki kecuali pas mau ke Atomium yang terletak di utara kota. Lagipula sebagian besar "must-see" kota ini letaknya dekat-dekat, jadi gampang sekali. Kalau terpaksa naik metro, harga 1 tiket JUMP harganya 2.10 euro sekali jalan dan divalidasi di mesin berwarna oranye yang terletak di stasiun metro atau di dalam kereta.

Dalemnya metro/tram Brussels

Ke mana saja saya di Brussels? Karena saya cuma 1 malam di kota ini (yang cukup banget), saya gak terlalu banyak mengeksplor sampai pinggiran kota. Jadi ini daftarnya

  1. Grand Place/Grote Markt. Gak mungkin kamu gak ke sini karena disinilah turis-turis berkumpul dan letaknya dekat dari Central Station. Gedung-gedung di area ini berumur sekitar 300 tahun, dibangun kembali sejak dibom oleh Prancis pada tahun 1695. Aslinya Brussels memiliki Sungai Zenne yang melintas di Grand Place ini. Sungai ini ditimbun pada abad ke-19 karena bau. Ahehehe.

    Penuh turis!

  2. Manneken Pis, standar turis ke Brussels. "Hah? Segini doang? Kok patungnya kecil banget!" adalah ekspresi pertama turis melihat patung ini. Saya juga sih. Patung ini seringkali dipasangkan kostum sesuai hari-hari perayaan di Belgia dan dunia.

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
    Lihat Travel Story Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun