Mohon tunggu...
Putri Amatul Noor
Putri Amatul Noor Mohon Tunggu... copywriter sekaligus junior SEO

suka menulis saja

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Lagi-Lagi 'Ketek Basah' Trending, Apa Sih Dampak untuk Lingkungan Sosial?

26 Agustus 2024   11:25 Diperbarui: 30 September 2024   15:40 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Ketek Basah by wing-wing on Envanto

Akhir-akhir ini, selain 'bau ketek,' fenomena 'ketek basah' juga kian muncul ke permukaan dan menjadi topik pembicaraan di media sosial.  Tetapi, kali ini, tulisan ini tidak akan menguaraikan bagaimana cara mencegah agar ketek tidak basah atau memberikan tips-tips semacamnya. Tips-tips itu sendiri sudah diuraikan dalam tulisan sebelumnya dan kamu bisa mengunjunginya di sini. Lebih daripada itu, tulisan ini akan melihat dan menguraikan apakah kita pernah benar-benar memikirkan dampak dari "ketek basah" terhadap lingkungan sosial? 

'Ketek Basah' trending pada 26 Agustus 2024 on X
'Ketek Basah' trending pada 26 Agustus 2024 on X

Seperti yang sudah kita ketahui, ketek basah adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi seseorang ketika mengalami keringat berlebih di area ketiak. Keringat yang berlebihan itu akan membuat pakaian di daerah ketiak tampak basah dan menimbulka bau tidak sedap. Meskipun tampak sepele, tetapi kondisi ini bisa memengaruhi lingkungan sosial seseorang dengan cara yang mungkin tidak terduga.

Stigma Sosial dan Persepsi Negatif

Seseorang yang sering mengalami ketek basah memiliki peluang besar untuk menghadapi stigma sosial. Dalam pergaulan, bau badan yang menyengat atau noda basah pada pakaian bisa memunculkan persepsi negatif dari orang lain. Tanpa disadari, hal ini bisa membuat individu tersebut dihindari atau dijauhi, meski tidak ada alasan yang kuat selain masalah estetika atau bau. Bahkan, hal ini sudah menjadi fenomena sosial yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. 

Sekalipun seseorang itu tidak dijauhi, tidak sedikit desas desus akan keresahan yang dialami oleh teman-temannya terjadi di belakang. Fakta sosial ini bahkan bermunculan di media sosial, bagaimana orang-orang merasa resah ketika berteman dengan seseorang yang keteknya basah dan menimbulkan bau tidak sedap. 

Komentar Warganet terhadap Seseorang yang Memiliki Masalah Bau Ketek on TikTok
Komentar Warganet terhadap Seseorang yang Memiliki Masalah Bau Ketek on TikTok

Pengaruh terhadap Kepercayaan Diri

Pengalamn Warganet Mencium Bau Ketek Basah on TikTok
Pengalamn Warganet Mencium Bau Ketek Basah on TikTok

Bayangkan saja jika kamu mengalami bau badan dan ketek basah, lalu mendengar atau membaca temanmu berkomentar seperti warganet di atas. Tentu saja, kamu akan merasa tidak enak dan sakit hati. Mereka yang mengalami masalah ini tentu akan merasa kurang percaya diri dalam berinteraksi dengan orang lain.

Hal ini akan menimbulkan kecemasan sosial yang membuatnya lebih waspada. Selain trauma digosipkan, mereka juga akan takut jika tidak diterima oleh lingkungan sehingga memilih untuk menarik diri bahkan mengurangi partisipasi dalam kegiatan sosial. Oleh karena itu, dampak psikologis dari 'ketek basah' memang tidak bisa dianggap remeh.

Interaksi Hubungan Personal dan Kelompok

Memang tidak bisa dipungkiri, ketek basah yang menimbulkan bau akan mengganggu orang-orang yang menciumnya bahkan membuat orang tidak tahan untuk bernafas. Akibatnya, dalam lingkungan kerja atau pertemanan, ketek basah dapat memengaruhi cara seseorang berinteraksi dengan penderitanya. Mereka akan merasa tidak nyaman dan memilih untuk menciptakan jarak emosional. Alih-alih memberitahu dengan baik, mereka akan merasa tidak enak sehingga berjarak seolah menjadi pilihan yang tepat. Dalam beberapa kasus, hal ini bisa menyebabkan penderita merasa terisolasi dalam lingkungannya. 

Bahkan, di lingkungan sosial yang lebih besar, seperti kelompok pertemanan atau komunitas, kehadiran seseorang dengan ketek basah bisa memengaruhi dinamika kelompok. Meski tampak tidak adil, kondisi ini bisa membuat orang lain merasa tidak nyaman, yang pada akhirnya dapat mengubah cara kelompok berinteraksi satu sama lain.

Sekarang kita bisa lihat, meskipun ketek basah sering dianggap sebagai masalah yang sepele, dampaknya terhadap lingkungan sosial bisa cukup signifikan. Mulai dari stigma sosial, pengaruh terhadap kepercayaan diri, hingga efek pada interaksi dan hubungan personal jangka panjang. Kondisi ini dapat memengaruhi kehidupan seseorang secara menyeluruh. 

Maka dari itu, jika kamu bertemu dengan teman yang memiliki bau badan, sebaiknya beritahu secara personal. Jangan menegurnya di tempat umum, gunakan bahasa yang baik, dan tidak menyinggung. Bagi yang merasa bau badan, segera obati atau setidaknya guankan deodorant dan parfum agar tidak mengganggu orang-orang di sekitarnya. Pada akhirnya, baik penderita maupun orang-orang di sekitarnya perlu aware dan saling mengingatkan agar kita semua dapat membangun hubungan sosial yang sehat dan harmonis.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun