Mohon tunggu...
Putri Amalia Kirana
Putri Amalia Kirana Mohon Tunggu... -

Mahasiswi Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Stop Perburuan Hiu

4 Maret 2016   18:20 Diperbarui: 4 Maret 2016   18:48 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="http://savesharksindonesia.org/sharks-fact/"][/caption] 

Dari gambar diatas apa yang bisa disimpulkan?

Sudah tidak asing ditelinga anda bukan? Perburuan sirip ikan hiu yang dipercaya mempunyai khasiat bagi kesehatan manusia. Sangat disayangkan jika banyak orang yang percaya dengan hal tersebut. Selain itu hiu diangga berbahaya bagi beberapa kalangan karena hiu selalu digambarkan sebagai binatang yang buas di lautan. 

Memakan manusia yang sedang berenang juga lain sebagainya. Saya bukan orang yang sudah melakukan penelitian sebelumnya ataupun orang yang sudah terjun langsung ke lapangan untuk melihat kondisi namun dengan membaca beberapa artikel juga poster – poster seperti gambar diatas sudah dapat disimpulkan bahwa hiu bukanlah suatu hewan yang berbahaya yang mengancam jiwa manusia. 

Bahkan hiu hanya membunuh 1 orang/tahun ya tentu saja hal ini pun menjadi ketakutan bagi sebagian besar manusia namun jika dibandingkan dengan gigitan anjing, petir ataupun sepeda hiu adalah yang kemungkinan paling sedikit memakan korban jiwa. Saya sebagai mahasiswi yang bisa berpikir bahwa hiu adalah hewan yang sangat berpengaruh terhadap ekosistem yang ada di laut sebagai predator teratas, hiu mengendalikan populasi hewan laut dalam rantai makanan. Selain dianggap sebagai salah satu hewan yang mengancam juga seerti yang sudah dikatakan diatas sirip hewan ini sudah banyak diperjual belikan oleh tangan – tangan yang kurang bertanggung jawab.

Saya pernah mengikuti sebuah acara mengenai perdagangan sirip ikan hiu di suatu tempat di Indonesia. Banyak yang mengambil sirip hewan ini adalah nelayan. Mengapa? Di satu sisi nelayan juga merupakan mata pencaharian sehari – hari di daerah tersebut. Bingungnya mengapa hiu yang diutamakan sebagai tangkapan mereka? Apakah tidak ada tangkapan lain yang bisa dijadikan sebagai tongkat penyokong kehidupan para nelayan tersebut? Di dalam acara tersebut ada sebuah video yang menceritakan mengapa para nelayan tersebut menggunakan hiu sebagai tangkapan mereka. Setelah melihat tayangan tersebut pikiran saya menjadi bercabang. 

Para nelayan tidak ada pilihan lain untuk menghidupi keluarga mereka. Dari sisi inilah sebenarnya sulit siapa yang harus disalahkan dalam hal ini. Apakah nelayan atau tengkulak atau badan badan pemerintah yang ada di daerah tersebut yang tetap membiarkan para nelayan berburu ikan hiu untuk diambil siripnya. 

Mungkin jika ditelusuri semuanya memiliki kesalahan dan juga alasan mengapa mereka melakukan hal tersebut. Disini juga saya menjadi berpikir jika saja manusia tidak percaya dengan mitos bahwa sirip ikan hiu adalah obat untuk kesehatan maka ikan hiu tidak banyak diburu dan mereka bisa berkembang biak lebih banyak juga ekositem laut bisa terjaga. Namun kini mitos tersebut sudah terlanjur dipercaya oleh banyak masyarakat di berbagai negara.

Dalam tulisan ini saya ingin menyampaikan pada orang yang akan membaca tulisan saya dan ingin menyadarkan bahwa hiu adalah predator teratas, hiu mengendalikan populasi hewan laut dalam rantai makanan. Hiu mempunyai peran penting dalam ekosistem laut. Semoga semakin banyak yang menyadari bahwa perburuan sirip ikan hiu adalah hal yang tidak seharusnya dilakukan dan saya juga berharap lebih banyak yang mendukung konservasi hiu untuk melindungi hewan ini.

Sumber didapatkan dari : wwf, http://savesharksindonesia.org/sharks-fact/

 

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun