Mohon tunggu...
putri
putri Mohon Tunggu... -

Awal dari ilmu pengetahuan adalah Membaca dan diabadikan dalam bentuk Tulisan. orang pintar dan sukses karena sering membaca.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengukir Sejarah Indah di Kampoeng Batara

24 April 2018   16:06 Diperbarui: 24 April 2018   16:17 774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Membangun sebuah tempat belajar memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Hal itu yang dialami oleh Widi Nurmahmudy. 

Beliau mendirikan tempat belajar bagi anak-anak yang berada disana. Tepatnya di Desa Papring Kecamatan Kalipuro Kabupaten Banyuwangi. Tempat yang dibangun oleh mas Widie terbuat dari bambu, baik dari dinding dan atapnya. Berawal dari rasa prihatin terhadap anak-anak yang pernah putus sekolah dan kurang semangat dalam belajar membuat

Mas Widie berfikir keras agar anak-anak mau belajar dengan cara yang menyenangkan. Beliau menggunakan edukasi pembelajaran yang berbeda dengan sekolah formal. Akhirnya beliau membuat tempat belajar yang dinamakan Kampoeng Batara (Baca Tulis Taman Rimba).

Awalnya beliau mengajak 4 orang anak yaitu Firmansyah, Efendi, Humairoh, dan Dava. Masing-masing dari 4 orang tersebut belum sekolah kecuali Efendi. Kampoeng Batara Berdiri pada tahun 2015 beliau berinisiatif untuk mengajak anak-anak belajar sambil bermain. 

Karena pada hakikatnya anak pada usia tersebut  akan lebih bisa mengenal suatu pembelajaran dengan cara bermain. Apalagi Mas Midie sering mengajak anak kampoeng batara untuk pergi  ke hutan. Disana beliau mengenalkan kepada anak macam-macam nama pohon, hewan, dan tumbuh-tumbuhan seraya berpetualang disana.

Tak hanya itu, berbagai permainan tradisional juga ada disana seperti petak umpet, engrang, engklek, dll. akhirnya semakin banyak anak tertarik untuk ikut bergabung dan belajar di kampoeng batara.

Kampoeng batara ini sudah mulai dikenal oleh masyarakat desa papring dan juga masyrakat luar. Seperti halnya mas widie pernah mengundang tamunya dari luar negeri yang pertama kali yaitu Caren  van Bround dari Jerman, Teru dari Watie Studies Malang, Lopes, Tebo seniman dari Bali, Mustofa Mansur dari Mesir serta artis Fitri Karlina pernah berkunjung kesana. 

Semua tamu yang datang, disambut dengan senyum anak kampoeng batara. Tidak hanya itu, tamu-tamu tersebut diajak untuk bermain sambil belajar serta diajak kehutan untuk menjelajahi hutan.

Perjalanan kami dimulai, saya dan teman-teman mendapat tugas 2 mata kuliah yaitu Entrepreneur dan Seni. Berangkat dari Malang pada hari kamis jam 16.00 Wib menggunakan kereta api. Sampai di Stasiun pada hari jum'at jam 01.00 dini hari. disana kami dijemput oleh 2 mobil dan 1 pick up. Karena teman-teman banyak yang membawa koper. 

Perjalanan dari stasiun menuju Desa Papring sekitar 1 jam. Sampai disana kami sudah di sambut oleh para warga dan anak-anak kampoeng batara. Rasa capek, ngantuk, sekaligus senang karena penyambutan mereka. 

Jum'at pagi mulai pada pukul 08.00 kami berkunjung ketempat pembuatan hiasan dinding dari barang bekas yaitu koran, lalu ketempat pembuatan Batik, Budidaya ikan lele, pantai syari'ah, terakhir kami berkunjung kepasar banyuwangi. Tiba di kampoeng batara jam 18.00. ba'da isya kita diajak untuk kumpul kembali dirumah Mas Widie. Disana kita makan bersama.

Pada hari sabtu pagi, semua mahasiswi dan para dosen pergi kesekolah tepatnya ke TK Darussalam. Penyambutan dari kepala sekolah TK Darussalam juga sangat baik dan juga ramah. Setelah itu di kampoeng batara para mahasiswi dan juga anak-anak sibuk mempersiapkan acara yang akan diadakan oleh para mahasiswi UIN Maliki Malang. Dengan kolaborasi bersama anak Batara, dengan konsep Kartini Membumi Bersama Kampoeng Batara.

Acara tersebut dilaksanakan pada hari sabtu jam 19.30 atau ba'da isya. Banyak perfom yang ditampilkan seperti tari, puisi berantai, drama, musik patrol, dll. meskipun dilanda hutan yang sangat deras pada malam itu, tapi tidak mengurangi semangat anak-anak batara dan juga mahasiswai UIN untuk tetap tampil. Mereka rela hujan-hujanan demi acara tersebut. Banyak warga yang antusias datang untuk melihat acara tersebut. Ada juga tamu dari berbagai wartawan, komunitas, dan juga touring.

Pada hari minggu jam 09.00 pagi para mahasiswi menyiapkan  media pembelajaran yang dibuat bersama anak batara seperti pembuatan Claim, dan juga Finger Painting. Tak hanya itu, mahasiswi dan anak batara juga membuat permainan lingkaran serta nyanyian dan lomba. Anak-anak batara sangat antusias, semangat, ceria, dan tak kenal lelah. Sungguh sangat menyenangkan.

Singkat cerita hari sudah sore mereka bergegas untuk kembali kerumah dan beristirahat. Ba'da maghrib kami semua kembali kerumah Mas Widie dan berkumpul dengan anak batara dan jug para warga untuk menonton video, mulai dari pembelajaran serta petualangan anak batara menjelajahi hutan. 

Banyak kejadian yang sangat lucu, kocak, hingga kami semua tertawa terbahak-bahak melihat tingkah laku anak batara yang lucu dan juga polos.

Tak lama kemudian, setelah menonton video mereka Mas Widie meminta dari para mahasiswi untuk memberikan kesan dan pesan terhadap anak-anak kampoeng batara. Tak heran, hampir semua mahasiswi, anak-anak batara dan juga ibu-ibu menangis. 

Kita semua merasa terharu, sedih, karena waktu berjalan sangat cepat. Terlalu banyak kenangan-kenangan yang indah telah terukir bersama anak batara. Anak yang begitu polos, patuh, aktive, ceria, dan bisa membuat kami semua sayang kepada mereka. Suasana yang nyaman, sunyi, sepi, jauh dari polusi, dan juga  jauh dari kota membuat kami tidak mau meninggalkan kempoeng batara. Tapi apa daya, kami disini masih banyak tugas yang harus diselesaikan.

Hal yang membuat saya dan teman-teman terharu ketika anak-anak batara menangis, mereka belum siap untuk kami tinggalkan. Sejuta do'a yang kami lanturkan untuk mereka semoga menjadi orang yang pintar, cerdas, sholeh-sholeha, sukses dimana pun mereka berada dan jangan sampai mereka lupa dimana mereka lahir dan dibesarkan. 

Semoga anak-anak  kampoeng batara tambah maju dan jangan pernah bosan untuk membaca karena membaca adalah gudangnya semua ilmu. Sukses selalu kampoeng batara.

Senin jam 02.00 dini hari kami berangkat menuju stasiun untuk kembali kemalang. Rasa haru pun kembali muncul, karena warga dan juga anak batara mengiringi langkah kami menuju stasiun. Mereka mengantarkan kami semua kesana sembari berpamitan hingga kami masuk kedalam kereta. Subhannallah indah rasa persaudaraan itu.

Miss you kampoeng batara !!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun