Mohon tunggu...
Putra Surya Setiawansyah
Putra Surya Setiawansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Putra Surya Setiawansyah,Karyawan swasta/Mahasiswa Program Studi Jurnalistik, Fakultas Dakwah Dan Ilmu Komunikasi,Semester 3, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Membaca, menulis,menghargai perasaan orang lain

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Akhlak Tasawuf

17 November 2022   21:02 Diperbarui: 17 November 2022   21:14 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Orang yang sehat mentalnya adalah orang yang mampu merasakan kebahagiaan dalam hidup, dan pada mereka akan timbul perasaan tenang hatinya. Namun, bagi orang yang kurang sehat mentalnya hatinya tidak tenang sehingga menjauh dari Tuhannya. Ketidaktenangan itu menjelma menjadi prilaku yang tidak baik dan menyeleweng dari norma-norma yang ada. 

Harus diakui, jiwa manusia seringkali sakit, ia tidak akan sehat sempurna tanpa melakukan perjalanan menuju Allah. Bagi orang yang dekat dengan Tuhannya, kepribadiannya tampak tenang dan prilakunya pun terpuji. Pola kedekatan manusia dengan Tuhannya inilah yang menjadi garapan dalam tasawuf, dari sinilah tampak keterkaitan erat antara ilmu tasawuf dan ilmu jiwa.

 

 

Perbedaaan Pengertian Tasawuf dan Tasawuf Akhlak

Tasawuf dalam pengertiannya dari segi bahasa para ahli menjelaskan beberapa arti kata tasawuf. Harun Nasution menyebutkan lima istilah yang berkenaan dengan arti kata tasawuf, yaitu :

1. As suffah (ahlu suffah) yaitu orang yang ikut pindah dengan Nabi dari Makkah ke Madinah.Ahlu suffah menggambarkan keadaan seseorang yang rela meninggalkan rumah,kekayaan,harta bendanya di Makkah untuk hijroh bersama dengan Nabi di Madinah.Tanpa adanya iman yang kuat didalam hati maka seseorang tdak akan melakukan hal tersebut.

2. Saff (barisan), makna ini dinisbahkan kepada barisan orang-orang yang selalu berada pada barisan terdepat dalam hal melakukan ibadah dan mengerjakan kebajikan.

3. Sufi (suci), yaitu menggambarkan keadaan seseorang yang selalu memelihara dirinya dari perbuatan dosa dan maksiat.

4. Sofos berasal dari bahasa yunani,yaitu menggambarkan keadaan jiwa seseorang yang senantiasa kepada keenaran.

5. Suf (kain wol), yaitu menggambarkan kehidupan sederhana dan hidup yang zuhud atau tidak terlalu memikirkan kehidupan duniawi.[6]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun