Malam ini, saya ingin berbicara tentang sesuatu yang mungkin kita semua rasakan, tapi jarang dibahas dengan jujur. Ekonomi sedang sulit. Harga kebutuhan pokok naik, gaji tetap, dan lapangan kerja terasa semakin sempit.
---
Di tengah tekanan itu, kita sering mendengar berita kriminal: perampokan di siang bolong, pencurian motor di depan rumah, bahkan penipuan online yang menjerat korban setiap hari. Pertanyaannya: apakah ini hanya kebetulan, atau memang ada hubungan antara ekonomi yang lesu, pengangguran, dan meningkatnya kejahatan?
Faktanya, pengangguran di Indonesia masih menjadi masalah besar.
Menurut BPS, per Februari 2025 tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) mencapai 4,76% atau sekitar 7,28 juta orang. Rata-rata upah buruh hanya sekitar Rp 3,09 juta per bulan, yang masih terasa pas-pasan untuk banyak keluarga. Tekanan inilah yang bisa membuat sebagian orang nekat, memilih jalan cepat walau salah arah.
Namun, tidak semua kejahatan terjadi karena faktor ekonomi.
Banyak kasus kriminal yang muncul karena faktor lain:
Gaya hidup konsumtif  ingin terlihat mewah meski penghasilan tak mencukupi.
Pergaulan buruk terjerumus narkoba atau geng motor.
Lemahnya kontrol diri -- marah sedikit langsung main tangan, berujung penganiayaan.