Sekolah Pulang Jam 4 Sore, Tapi Hari Belajar Berkurang: Fenomena Baru di Sumatra Utara
Oleh: [Aries1993]
Jam pulang sekolah kini makin sore. Di beberapa wilayah di Sumatra Utara, siswa mulai menjalani hari belajar hingga pukul 16.00 WIB. Namun menariknya, hari sekolah justru dikurangi, dari enam hari menjadi lima hari dalam seminggu.
Kebijakan ini menimbulkan pro dan kontra. Ada yang menyambut baik karena dianggap lebih efisien, tapi tak sedikit juga yang khawatir anak-anak akan kelelahan.
---
Sekolah Senin sampai Jumat, Sabtu Libur Total
Dengan sistem baru ini, sekolah hanya berlangsung dari Senin hingga Jumat. Aktivitas belajar diatur lebih padat dalam lima hari tersebut, sehingga Sabtu dan Minggu menjadi waktu istirahat penuh bagi siswa.
Jam masuk sekolah umumnya tetap pukul 07.30 pagi, tetapi jam pulang diperpanjang hingga 16.00 sore. Di dalamnya mencakup pelajaran akademik, kegiatan penguatan karakter, hingga ekstrakurikuler.
Tujuannya tentu baik: memberikan waktu belajar yang cukup sambil tetap memberi ruang untuk istirahat dan kebersamaan keluarga di akhir pekan.
---
Pro-Kontra di Kalangan Orang Tua
Sebagian orang tua merasa kebijakan ini lebih praktis. Mereka yang bekerja merasa lebih tenang saat anak berada di sekolah hingga sore. Sabtu dan Minggu pun bisa diisi dengan waktu keluarga.
Namun, sebagian lainnya justru merasa khawatir. Anak-anak yang pulang terlalu sore terlihat kelelahan, kurang waktu bermain, bahkan sulit konsentrasi saat belajar malam.
Anak saya sering tidur setelah pulang sekolah. Kadang tugas sekolah jadi tertunda, ujar seorang ibu rumah tangga.
---
Tantangan Bagi Guru dan Sekolah
Bagi guru, kebijakan ini juga membawa tantangan baru. Mengelola kelas selama hampir seharian penuh tidak mudah. Diperlukan kreativitas agar siswa tetap semangat dan tidak jenuh.
Beberapa sekolah sudah mencoba pendekatan berbeda, seperti menyisipkan kegiatan santai, belajar luar ruangan, hingga sesi refleksi ringan.
Namun tetap, pelatihan untuk guru dan penyesuaian kurikulum sangat dibutuhkan.
---
Pendidikan Bukan Soal Lama, Tapi Bermakna
Durasi belajar yang panjang tidak selalu berarti pendidikan lebih baik. Yang paling penting adalah isi pembelajaran yang berkualitas, pendekatan yang manusiawi, serta perhatian pada keseimbangan fisik dan emosional siswa.
Pendidikan harus memberi ruang bagi anak untuk tumbuh, bukan hanya secara akademik, tapi juga secara mental dan sosial.
---
Penutup: Perlu Pengawasan dan Evaluasi
Kebijakan lima hari sekolah dengan jam belajar panjang adalah langkah berani. Namun, implementasinya perlu diawasi dan dievaluasi secara berkala. Jangan sampai semangat efisiensi berubah menjadi tekanan yang tak perlu bagi anak-anak.
Mari kita dukung pendidikan yang tidak hanya mendidik anak untuk pintar, tapi juga menjadikan mereka sehat, bahagia, dan tumbuh sebagai manusia seutuhnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI